Pilkada Madina 2024: Misi Besar Distribusi Logistik ke Wilayah Terpencil

MADINA808 Dilihat

Mandailing Natal – Dengan detak waktu Pilkada serentak 2024 semakin mendekat, Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Madina) bergerak cepat. Rapat koordinasi penting digelar di aula kantor bupati, Payaloting, Jumat (22/11), untuk memastikan semua persiapan berjalan tanpa hambatan, termasuk misi besar pendistribusian logistik ke daerah terpencil.

Bupati Madina, HM Jafar Sukhairi, tampil memimpin jalannya rapat bersama unsur Forkopimda, Ketua KPU, Ketua Bawaslu, Sekda, serta camat dari seluruh wilayah Madina. Ia menegaskan, suksesnya Pilkada bukan hanya soal teknis, tetapi juga bagaimana menjaga semangat kebersamaan masyarakat dalam pesta demokrasi ini.

“Pilkada adalah momen bersejarah. Dinamika tentu ada, tapi yang utama adalah memastikan semuanya berlangsung aman, damai, dan tertib. Peran TNI/Polri serta Satpol PP sangat strategis untuk menjaga stabilitas,” ungkap Sukhairi dengan penuh keyakinan.

Namun, isu besar yang menjadi sorotan adalah tantangan logistik. Terutama bagaimana kotak suara dan perlengkapan Pilkada lainnya harus menjangkau wilayah-wilayah sulit seperti Muara Batang Gadis (MBG), Natal, hingga Sinunukan.

Semenatara itu Ketua KPU Madina, M. Ikhsan Matondang, membocorkan strategi besar lembaganya. Tahapan kampanye akan berakhir pada 23 November, diikuti masa tenang pada 24-26 November. Sedangkan pendistribusian logistik dimulai 24 November dengan memprioritaskan tujuh kecamatan terjauh.

“Total ada 1.602 kotak suara yang harus kami distribusikan ke 801 TPS. Untuk daerah terjauh seperti MBG, logistik kami targetkan tiba di kecamatan pada malam harinya. Untuk Panyabungan, distribusi langsung dilakukan hingga ke desa dan kelurahan,” papar Ikhsan.

Ia menambahkan, distribusi ini akan menjadi ujian tersendiri mengingat beberapa wilayah rawan bencana seperti longsor. “Kami sudah meminta Sekda menyiapkan alat berat di titik-titik rawan dan menyurati PLN agar tidak ada pemadaman listrik menjelang dan sesudah pencoblosan,” jelasnya.

Tidak berhenti di situ, Bupati Sukhairi juga menginstruksikan camat untuk bersinergi dengan PPK dan memastikan koordinasi berjalan lancar hingga tingkat desa. “Segala kemungkinan harus kita antisipasi. Saya ingin semua pihak bekerja maksimal. Ini bukan hanya soal Pilkada, tapi bagaimana kita menjaga kepercayaan rakyat,” tegasnya.

Dinas Kesehatan juga dilibatkan untuk memastikan petugas di lapangan dalam kondisi prima selama proses pemungutan suara hingga rekapitulasi. “Kesehatan petugas adalah kunci keberhasilan. Semua pihak harus siap menghadapi medan berat dan tantangan yang ada,” imbuhnya.

Dengan persiapan yang matang dan koordinasi yang solid, Pemkab Madina optimistis Pilkada serentak 2024 akan menjadi tonggak baru demokrasi di daerah ini.

Tantangan logistik di wilayah terpencil justru menjadi motivasi untuk menunjukkan bahwa Madina mampu melaksanakan Pilkada dengan sukses dan bermartabat.

“Ini bukan hanya tentang memilih pemimpin, tapi juga soal membuktikan bahwa Madina siap menghadapi tantangan apa pun demi demokrasi,” tutup Sukhairi.(Red)

Komentar