SahataNews – Batahan | Kondisi proses belajar mengajar (PBM) di SDN 339 Pulau Tamang, Kecamatan Batahan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) memprihatinkan. Minimnya ruang belajar memaksa siswa belajar berdesakan dalam satu ruangan untuk dua kelas sekaligus.
Di sekolah yang menampung 45 siswa itu, ruang kelas lima dan enam bahkan digabung dalam satu ruangan yang sekaligus difungsikan sebagai perpustakaan. Di sisi lain, sekolah juga tidak memiliki kantor guru.
Ironisnya, tepat di depan tiga ruang yang dipakai saat ini berdiri tiga unit Ruang Kelas Baru (RKB) yang telah selesai dibangun sejak 2021, namun belum pernah dipergunakan. Kepala Sekolah SDN 339 Pulau Tamang, Paridah Ariani Damanik, mengatakan bangunan tersebut belum bisa dimanfaatkan karena belum ada serah terima resmi dari pihak terkait.
“Jumlah murid kami 45 orang, dan ruang belajar hanya tiga. Satu ruangan harus dipakai untuk dua kelas. Itulah kami cukup-cukupkan,” kata Paridah saat ditemui Jumat, (12/12/2025).
Kondisi tersebut, lanjutnya, jelas mengganggu efektivitas PBM. Tidak jarang aktivitas belajar satu kelas terganggu oleh suara guru yang sedang mengajar di kelas lain. “Kalau guru suaranya nyaring, kelas yang satunya pasti terganggu,” tuturnya.
Terkait tiga RKB yang belum digunakan itu, Paridah mengaku sudah menyampaikan keluhan kepada Dinas Pendidikan Madina dan Koordinator Wilayah Kecamatan Batahan. Namun hingga saat ini belum ada keputusan yang mengizinkan sekolah memanfaatkan bangunan tersebut.
“Tidak ada meubelir, sama sekali tidak ada,” ungkapnya.
Paridah juga mengaku belum pernah mengirim surat resmi permohonan pemakaian bangunan kepada Dinas Pendidikan karena khawatir menimbulkan masalah administratif. “Takut saya nanti jadi masalah,” ujarnya.
Ia berharap pemerintah daerah dapat segera mengambil langkah agar RKB tersebut bisa digunakan. “Kami berharap tiga lokal itu bisa dipakai supaya PBM berjalan baik. Kami pun senang, anak didik juga senang,” harapnya.
Sebagai informasi, Pulau Tamang merupakan desa yang terpisah oleh lautan dari desa-desa lain di Kecamatan Batahan. Di sekolah tersebut terdapat 12 guru yang mengajar, terdiri dari dua PNS, enam PPPK, dan sisanya guru honor sekolah. (Rizqi)

