MALUT – SAHATA | Sejumlah partai politik yang mengusung Benny Laos sebagai calon gubernur Maluku Utara tengah menggelar rapat intensif untuk menentukan pengganti Benny Laos setelah insiden tragis yang menewaskannya. Benny Laos, yang diusung bersama calon wakilnya, Sarbin Sehe, oleh delapan partai politik, meninggal dunia akibat ledakan dan kebakaran speedboat yang terjadi di Pelabuhan Bobong, Pulau Taliabu, Sabtu (12/10/2024).
Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga, menyatakan bahwa pembahasan mengenai calon pengganti sedang berlangsung. “Saat ini kami sedang membahas beberapa nama. Namun, belum dapat disampaikan kepada publik karena masih dalam tahap verifikasi,” kata Viva Yoga saat dikonfirmasi pada Minggu (13/10/2024).
Benny Laos dan Sarbin Sehe didukung oleh empat partai parlemen, yaitu Partai Demokrat, PKB, PAN, dan NasDem, serta empat partai non-parlemen, yaitu PPP, PSI, Partai Gelora, dan Partai Buruh. Meski belum memberikan rincian kandidat pengganti, Viva memastikan bahwa keputusan akan diambil sebelum Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencetak surat suara.
“Saya telah berkonsultasi dengan KPU RI, dan mereka menyatakan bahwa calon pengganti bisa ditetapkan sebelum surat suara dicetak,” tambahnya.
Tragedi Kecelakaan Speedboat Speedboat yang ditumpangi Benny Laos meledak dan terbakar sekitar pukul 14.05 WIT, Sabtu (12/10/2024), di Pelabuhan Bobong, Pulau Taliabu. Insiden tersebut menewaskan Benny Laos bersama lima orang lainnya, termasuk Ester Tantry (anggota DPRD Maluku Utara), Mubin A. Wahid (Ketua PPP Maluku Utara), dan Hamdani Buamona (anggota Polres Kepulauan Sula). Basarnas melaporkan bahwa beberapa korban lainnya mengalami luka berat, dengan beberapa di antaranya dalam kondisi koma.
Sosok Benny Laos: Pemimpin dan Pengusaha yang Visioner Benny Laos dikenal sebagai sosok yang tangguh dan pekerja keras, lahir di Ternate pada 8 Agustus 1972. Karier politiknya dimulai sebagai Bupati Pulau Morotai periode 2017-2022, di mana ia berhasil mencetak sejumlah pencapaian strategis bagi pembangunan daerah tersebut. Meskipun berasal dari latar belakang ekonomi yang sederhana, Benny bertekad melanjutkan pendidikan hingga berhasil meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Sam Ratulangi, Manado, pada 2016.
Di luar politik, Benny juga merupakan pengusaha sukses. Ia menjabat sebagai Direktur Utama PT Bela Cipta Sarana dan pemilik Hotel Grand Dafam Bela di Ternate. Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dirilis KPK mencatat bahwa Benny Laos memiliki kekayaan lebih dari Rp500 miliar, menjadikannya salah satu kepala daerah terkaya di Indonesia pada 2021.
Benny Laos juga dikenal peduli terhadap pengembangan seni dan olahraga di Maluku Utara. Melalui program Bela Peduli, ia mendanai berbagai kegiatan untuk anak-anak muda, termasuk Audisi Bintang dari Timur pada 2023 dan mendukung Tim Sepak Bola U13 Maluku Utara di ajang Piala Suratin 2024. Kiprahnya di bidang sosial dan komitmennya pada pengembangan potensi generasi muda di daerahnya menjadi warisan yang akan dikenang oleh masyarakat Maluku Utara.
Benny Laos meninggalkan seorang istri, Sherly Tjoanda, dan tiga anak. Meski kepergiannya meninggalkan duka mendalam, jejaknya sebagai pemimpin, pengusaha, dan dermawan akan terus dikenang oleh banyak orang.(RED)
SUMBER : BANGKA POS.COM
Komentar