SahataNews

Kemendes PDTT Genjot Pengelolaan Dana Desa Demi Transformasi Desa Mandiri

Serang – Sahata | Kemendes PDTT melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) menggelar rapat penting untuk memperkuat kapasitas pendamping profesional dan kepala desa dalam pengelolaan Dana Desa. Acara yang berlangsung di Kota Serang, Banten, pada Selasa (8/10/2024) ini menyoroti langkah strategis dalam mengoptimalkan Dana Desa, yang telah terbukti menjadi mesin penggerak pembangunan desa selama hampir satu dekade.

Wakil Menteri Desa PDTT, Paiman Raharjo, membuka rapat dengan pesan kuat: kolaborasi dan peningkatan kapasitas adalah kunci keberhasilan transformasi desa. “Sinergi yang terjalin antara kepala desa, perangkat desa, masyarakat, dan berbagai pemangku kepentingan akan menentukan masa depan desa-desa di Indonesia. Kami ingin melihat setiap desa mandiri dan sejahtera,” tegas Paiman di hadapan ratusan peserta.

Dana Desa, yang mulai dialokasikan sejak 2015, kini mencapai total Rp610 triliun hingga 2024. Dalam kurun waktu sembilan tahun, anggaran tersebut melonjak dari Rp21 triliun di tahun pertama menjadi Rp71 triliun pada 2024. Di Provinsi Banten saja, lebih dari Rp10 triliun telah disalurkan untuk 1.238 desa, mendukung beragam proyek pembangunan dan pemberdayaan masyarakat setempat.

“Angka-angka ini bukan hanya statistik, tapi cerminan keberhasilan kita bersama,” lanjut Paiman. Indeks Desa Membangun (IDM) mencatat peningkatan yang signifikan, dari hanya 174 desa mandiri pada 2015, kini menjadi 17.203 desa mandiri pada 2024. Jumlah desa tertinggal dan sangat tertinggal juga terus menurun, menunjukkan betapa efektifnya Dana Desa dalam mempercepat kemajuan desa.

Paiman menegaskan, keberhasilan ini tidak bisa dicapai tanpa kontribusi besar dari tiga pilar utama: kepala desa beserta perangkatnya, masyarakat desa yang aktif, dan tenaga pendamping profesional. “Pendamping desa adalah penggerak perubahan. Mereka bertanggung jawab memastikan pembangunan desa berjalan sesuai rencana, memonitoring, dan mengevaluasi setiap progres,” jelasnya.

Kemendes PDTT juga terus berupaya meningkatkan kompetensi pendamping desa melalui pelatihan rutin, baik secara tatap muka maupun daring melalui platform Akademi Desa. Selain itu, kementerian juga merancang kebijakan pemanfaatan Dana Desa secara terfokus setiap tahun. Pada 2024, Dana Desa akan difokuskan pada program prioritas nasional seperti penanganan kemiskinan ekstrem, ketahanan pangan, penurunan stunting, serta pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Paiman berharap rapat ini menghasilkan rekomendasi konkret untuk memperkuat kolaborasi dan meningkatkan efektivitas penggunaan Dana Desa. “Kami ingin para pendamping dan kepala desa memanfaatkan momentum ini untuk memperkaya pengetahuan dan keterampilan, agar mereka bisa membawa perubahan nyata di desanya masing-masing,” tambahnya penuh optimisme.

Turut hadir dalam rapat tersebut Sekjen Kemendes PDTT Taufik Madjid, Kepala BPSDM Luthfiyah Nurlaela, Dirjen Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Nugroho Setijo Nagoro, serta sejumlah narasumber dari Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan, Polri, dan Kejaksaan Agung. Mereka memberikan perspektif strategis tentang pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam pengelolaan Dana Desa yang transparan dan akuntabel.

Dengan rapat ini, Kemendes PDTT semakin memantapkan langkah menuju desa mandiri yang tangguh, di mana setiap dana yang disalurkan benar-benar berdampak pada kesejahteraan masyarakat.(Red)

Milenial Madina Unjuk Gigi: Bedah Visi-Misi Harun-Ichwan dan Saipullah-Atika di Pilkada 2024

Madina – Sahata | Kaum milenial di Mandailing Natal (Madina) mengambil peran strategis dalam dinamika politik lokal menjelang Pilkada 2024. Melalui forum diskusi bertajuk “Bedah Visi-Misi Paslon Pilkada”, yang digagas oleh komunitas Madina Kreatif Madani (MKM), mereka menyoroti visi dan misi dua pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati, Harun Mustafa-Ichwan (ON MA) dan Saipullah Nasution-Atika Azmi Utammi Nasution (SAHATA). Acara ini berlangsung di Cafe Genta, Panyabungan, pada Minggu (6/10/2024), dan mengundang perhatian luas dari kalangan muda.

Ketua MKM, M. Ja’far, menjelaskan bahwa diskusi ini bertujuan untuk menampung dan mengembangkan pandangan kritis kaum milenial terkait masa depan kepemimpinan Madina. “Ini adalah momen penting bagi milenial untuk terlibat dalam proses demokrasi. Kami ingin membekali mereka dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang visi dan misi Paslon, sehingga pilihan mereka berdasarkan analisis yang matang, bukan sekadar popularitas,” ungkap Ja’far dalam wawancara pada Kamis (10/10/2024).

Diskusi berlangsung netral dan interaktif, menghadirkan pembahasan mendalam tentang isi dan substansi visi-misi dari kedua Paslon. Peserta secara kritis membedah program yang ditawarkan, mulai dari isu-isu krusial seperti pembangunan ekonomi, infrastruktur, hingga kebijakan sosial yang diusung masing-masing kandidat. Ja’far menegaskan bahwa visi-misi bukan sekadar janji kampanye, melainkan peta jalan yang harus bisa dijalankan dengan realistis.

“Dalam Pilkada, visi-misi adalah barometer utama bagi pemilih. Kami mengajak kaum milenial untuk tidak hanya terpesona dengan narasi indah, tetapi melihat lebih jauh rekam jejak dan kemampuan kandidat dalam mewujudkan janji-janji tersebut,” tambah Ja’far.

Para peserta diskusi juga menyoroti aspek-aspek seperti latar belakang akademik, pengalaman birokrasi, dan kemampuan manajerial kedua Paslon. Bagi kaum milenial, faktor-faktor ini sangat penting dalam menentukan siapa yang layak memimpin Madina ke depan. M. Ja’far mengungkapkan bahwa dalam diskusi tersebut, Harun-Ichwan (ON MA) dan Saipullah-Atika (SAHATA) dinilai dari berbagai sudut pandang, termasuk komitmen mereka terhadap keberlanjutan pembangunan daerah.

“Kaum milenial kini lebih cermat dalam memilih. Mereka mengamati dengan seksama setiap program, memperhatikan bagaimana Paslon menyusun prioritas pembangunan, serta menilai apakah visi tersebut dapat diterapkan secara efektif dalam konteks birokrasi yang ada,” ujarnya.

Menurut Ja’far, partisipasi aktif milenial dalam diskusi ini merupakan indikator positif bagi perkembangan demokrasi di Madina. Ia menekankan bahwa semakin kritis dan terlibatnya generasi muda, semakin besar peluang bagi Madina untuk mendapatkan pemimpin yang benar-benar mampu membawa perubahan.

“Generasi milenial adalah kekuatan utama yang akan menentukan arah Madina di masa depan. Kita perlu terus mendorong keterlibatan mereka, karena semangat kritis ini adalah modal besar bagi terciptanya pemerintahan yang transparan dan akuntabel,” pungkasnya.

Dengan semangat diskusi yang konstruktif ini, milenial Madina membuktikan diri sebagai aktor penting dalam Pilkada 2024. Mereka bukan sekadar penonton, tetapi menjadi penggerak dalam upaya mencari pemimpin yang benar-benar dapat mengemban amanat rakyat dan membawa Madina ke arah yang lebih baik.(R12KI)

 

Jessica Wongso Ajukan Pk Kasus Pembunuhan Mirna, Ungkap Bukti Baru dan Dugaan Kekeliruan Hakim

Jakarta – Sahata | Terpidana kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso, kembali berupaya mendapatkan keadilan dengan mengajukan permohonan Peninjauan Kembali (PK) atas putusan Mahkamah Agung ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Rabu (9/10). Langkah ini diambil setelah tim kuasa hukumnya menemukan bukti baru (novum) dan menduga adanya kekeliruan dalam pertimbangan hakim yang membuatnya divonis bersalah.

Otto Hasibuan, pengacara Jessica Wongso, mengungkapkan bahwa novum yang ditemukan menjadi dasar kuat pengajuan PK ini. Selain itu, pihaknya juga mengidentifikasi sejumlah kekeliruan yang menurutnya dapat mengubah hasil keputusan sebelumnya. “Kami telah menemukan bukti baru dan adanya kesalahan dalam putusan hakim. Namun, kami akan memberikan penjelasan lebih rinci setelah permohonan PK ini terdaftar secara resmi,” kata Otto di depan awak media di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Jessica, yang telah mendapatkan pembebasan bersyarat sejak 18 Agustus 2024, menegaskan bahwa dirinya tidak pernah melakukan perbuatan yang dituduhkan. Meskipun sudah bebas, ia tetap memperjuangkan agar namanya dibersihkan dari tuduhan tersebut. “Meskipun saya sudah bebas bersyarat, ini bukan soal kebebasan saja, tapi soal nama baik, harkat, dan martabat saya yang selama ini tercemar. Saya yakin Mahkamah Agung bisa melihat kebenaran yang sesungguhnya,” tegas Jessica.

Otto menambahkan bahwa PK adalah hak setiap terpidana yang merasa tidak bersalah untuk mengajukan upaya hukum terakhir. Tujuan dari permohonan ini bukan untuk meraih tuntutan baru, tetapi untuk memulihkan nama baik Jessica di mata hukum. “Kami hanya ingin memastikan bahwa kebenaran diungkapkan dengan seadil-adilnya, dan nama baik Jessica Wongso dilindungi,” tambah Otto.

Sementara itu, Kejaksaan Agung menyatakan siap menghadapi pengajuan PK tersebut. Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Harli Siregar, mengatakan bahwa pihaknya menghormati hak Jessica sebagai terpidana untuk mengajukan PK, namun menegaskan bahwa alasan-alasan yang diajukan harus didasarkan pada dasar hukum yang kuat. “Jaksa Penuntut Umum tentu akan siap menghadapi PK ini, tetapi harus ada novum dan alasan hukum yang jelas untuk mengajukannya,” ujar Harli.

Sebagai terpidana yang mendapat pembebasan bersyarat, Jessica tetap diwajibkan melapor dan menjalani pembinaan hingga tahun 2032. Pemberian status pembebasan bersyarat ini mengacu pada Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) RI Nomor 7 Tahun 2022, yang merupakan perubahan atas Peraturan Menkumham Nomor 3 Tahun 2018 tentang syarat pemberian remisi, asimilasi, serta pembebasan bersyarat.(R12KI)

DILANSIR DARI ANTARA.COM

Siswa SMA di Jaksel Koma Usai Dianiaya Kakak Kelas, Orang Tua dan Kuasa Hukum Tuntut Keadilan

Jakarta – Sahata | Seorang siswa berinisial AA (16) mengalami koma setelah diduga menjadi korban penganiayaan oleh kakak kelas di SMA Islam As-Syafi’iyah 01, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, pada Selasa (8/10) sekitar pukul 11.45 WIB. Peristiwa ini kini tengah ditangani oleh Polres Metro Jakarta Selatan.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Gogo Galesung, mengonfirmasi bahwa laporan polisi telah diterima dan pihaknya segera melakukan penyelidikan. “Laporan pengaduan sudah kami terima dan kasus ini dalam penanganan lebih lanjut,” ujarnya kepada wartawan, Kamis. (10/10)

Menurut keterangan ayah korban, Mukti (49), anaknya ditarik keluar dari sekolah oleh beberapa siswa kelas 11 dan 12 sebelum akhirnya dipukuli hingga tak sadarkan diri. “AA ditarik keluar pagar sekolah oleh kakak kelasnya, lalu dipukuli sampai memar dan pingsan. Setelah itu, baru dilaporkan ke pihak sekolah,” jelas Mukti.

Pihak sekolah segera menghubungi keluarga korban dan membawa AA ke RSUD Budhi Asih. Salah seorang pelaku yang mengaku bernama Nabil bahkan ikut membawa korban ke rumah sakit, dan pengakuannya telah dibenarkan oleh seorang guru.

Sementara itu, kuasa hukum keluarga korban, Saut Hamonangan Turnip, mendesak pihak sekolah untuk bersikap transparan terkait insiden ini. Ia juga meminta aparat penegak hukum segera menindak pelaku. “Kami meminta agar sekolah tidak menutupi kejadian ini dan mendesak polisi segera memeriksa para pelaku,” tegas Saut.

Tak hanya itu, Saut menegaskan bahwa pihaknya akan melaporkan kejadian ini ke berbagai instansi terkait, termasuk Komnas HAM, Komnas Perlindungan Anak, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Komisi II dan X DPR RI. “Kami akan memperjuangkan keadilan sesuai hukum yang berlaku,” tambahnya.

Kasus penganiayaan ini memicu kekhawatiran akan keselamatan siswa di lingkungan sekolah. Hingga berita ini diturunkan, kondisi korban masih kritis di rumah sakit, sementara penyelidikan terus berlangsung.

Dilansir Dari Antara.News

Kapolda Sumut Temui Tuan Guru Besilam, Dukung Pilkada 2024 Aman dan Damai

Madina – SAHATA | Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Whisnu Nugraha Februanto, menggelar pertemuan hangat dengan Tuan Guru Besilam, tokoh ulama kharismatik, dalam rangka meraih dukungan penuh untuk suksesnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 yang damai. Di Medan, Kamis, Whisnu menyampaikan betapa pentingnya peran ulama dalam menjaga kedamaian di tengah suasana politik yang mulai memanas.

“Dukungan dari Tuan Guru Besilam sangat kami harapkan. Keberadaan para ulama menjadi cahaya yang memberikan kekuatan bagi kami dalam menjaga keamanan seluruh masyarakat di Sumatera Utara,” ungkap Whisnu penuh rasa hormat. Baginya, ulama adalah sosok yang mampu meredam potensi konflik dan menjadi jembatan penghubung yang menenangkan di tengah masyarakat.

Polda Sumut kini tengah mempersiapkan langkah-langkah pengamanan maksimal agar Pilkada 2024 di Sumut berjalan aman, nyaman, dan penuh sukacita. “Kami ingin masyarakat merasakan pesta demokrasi yang menyatukan, bukan yang memecah belah. Dukungan dan doa dari Tuan Guru Besilam sangat penting bagi kami,” lanjutnya.

Tuan Guru Besilam menyambut permohonan Kapolda dengan penuh kehangatan. Beliau mendoakan Irjen Pol Whisnu agar selalu diberikan kesehatan, kekuatan, dan keberkahan dalam setiap tugasnya. “Semoga Bapak Kapolda selalu diberi tuah oleh Allah SWT, dipanjangkan umur, dan dilancarkan setiap langkahnya. Ini bukan pertemuan pertama dan terakhir, semoga kita bisa berdiskusi lebih jauh di kesempatan lain,” ujar Tuan Guru dengan penuh harapan.

Pertemuan ini menunjukkan kekuatan kolaborasi antara tokoh agama dan aparat keamanan dalam menjaga stabilitas Sumatera Utara. Sinergi yang diharapkan mampu menjadi fondasi kuat agar Pilkada 2024 berjalan damai, sukses, dan membawa kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.(R12KI)

Dilansir dari antara.news

Bupati Madina Buka Kegiatan Jambore Kader PKK 

Madina – SAHATA | Bupati Mandailing Natal (Madina) H. M Jafar Sukhairi Nasution membuka kegiatan jambore kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) tingkat kabupaten di gedung Serbaguna H. Amru Daulay, Desa Parbangunan, Panyabungan, Rabu (9/10/2024).

Bupati Madina HM Jafar Sukhairi dalam kesempatan tersebut menyampaikan, salah satu maksud jambore kader PKK adalah untuk mempertemukan dan memperkokoh persaudaraan sesama kader, sehingga melalui kegiatan ini wawasan pengetahuan dan persahabatan para kader meningkat.

“Kita sepakat bahwa semua jajaran TP PKK di Madina telah giat dalam mengaplikasikan 10 program PKK, misalnya menampilkan perannya membantu pemerintah dalam pembangunan daerah,” katanya.

Kedepannya kata Sukhairi, rencana pelaksanaan jambore kader PKK tidak saja dilaksanakan di Kabupaten tapi secara bergiliran di kecamatan, tujuannya agar dapat memberi efek positif bagi kader dan masyarakat.

Dikatakan Sukhairi, gerakan PKK memiliki posisi yang strategis karena memiliki kader yang tersebar sampai ketingkat dasawisma.

“Saya berharap PKK dapat berpartisipatif dalam pembangunan yang diawali dengan menata keluarga dalam perencanaan kesehatan dan penguatan ekonomi sehingga mewujudkan ketahanan keluarga,” ujarnya.(RIZKI)

Atika Azmi Santuni Anak Yatim dan Piatu di Kecamatan Siabu

Madina – SAHATA | Calon Wakil Bupati Mandailing Natal (Madina) nomor urut 2, Atika Azmi Utammi menyantuni ratusan anak yatim di Kecamatan Siabu, Rabu (9/10/2024).

Kunjungan pertama, Atika Azmi didampingi tim mengunjungi rumah Sahgumul Hasibuan di Desa Lumban Dolok, Kecamatan Siabu. Atika disambut puluhan anak yatim dan piatu beserta pengasuh mereka.

Atika Azmi Utammi menyampaikan terima kasih kepada anak yatim dan piatu, juga kepada tokoh masyarakat dan kaum ibu yang telah menyambut kedatangannya.

“Tentunya penyantunan ini kita lakukan setelah anak yatim dan piatu kita pulang sekolah. Saya tidak mau terkendala soal belajar di sekolah dalam penyantunan ini,” katanya.

Tokoh muda Kabupaten Madina ini mengajak seluruh anak yatim dan piatu di Madina selalu gemar bersalawat.

“Dengan bersalawat, kita doakan semoga orang tua kita yang telah dahulu berpulang ke rahmatullah mendapat syafaat dari Allah SWT,” ucap Atika.

Atika juga menegaskan, kunjungannya itu bukan bagian dari kampanye, namun kegiatan penyatuan anak yatim dan piatu. Pasalnya, sejak memimpin Madina bersama Jakfar Sukhairi, mereka tetap Istiqomah menyumbangkan gaji pokok ke masyarakat yang membutuhkan.

“Sejak bulan Juli 2021 hingga September 2024 Alhamdulillah saya selalu komitmen, Istiqomah menyumbangkan gaji saya ke masyarakat kurang mampu,” jelas Atika.

Tokoh masyarakat Lumban Dolok, Ali Asrun Nasution menyampaikan selamat datang kepada Atika Azmi Utammi Nasution di desa mereka.

“Selamat datang kami sampaikan bagi Ibu Atika dan rombongannya. Mudah-mudahan di atas niat ibu Atika, Allah memperkenankan apa yang dihajati dan apa yang dia inginkan,” katanya.

Ali Asrun juga menyampaikan, apabila nantinya Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Madina H. Saipullah Nasution dan Atika Azmi Utammi terpilih, maka mereka ingin desa mereka lebih diperhatikan.

“Kita berharap seandainya diperkenankan Allah sebagai pemimpin kita, kiranya sering seringlah memperhatikan desa kami di hari berikutnya,” ucapnya.

Total 294 anak yatim dan piatu di Kecamatan Siabu sukses disantuni Atika Azmi Utammi Nasution.

Adapun delapan desa tersebut, yakni Lumban Dolok, Bonan Dolok, Huta Puli, Huta Raja, Sihepeng 1, Tangga Bosi I, Tangga Bosi II, dan Tangga Bosi III. (RIZKI)

Ibu-Ibu Hutapuli Bersatu: Pilih Calon Perempuan untuk Perubahan Madina

Madina – SAHATA | Ibu-ibu di Desa Hutapuli, Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), sepakat menjatuhkan pilihan pada calon perempuan dalam Pilkada 2024. Menurut mereka, calon perempuan lebih memahami kebutuhan kaum ibu dan lebih peka terhadap persoalan mereka.

Hotmaida Hasibuan, salah satu warga desa, dengan tegas mengaku akan memilih Atika Azmi Utammi Nasution. “Saya pasti pilih perempuan,” ujarnya mantap, Rabu (9/10/2024). Hotmaida merasa lebih nyaman berbagi masalah kepada sesama perempuan. “Lebih leluasa mengadu pada perempuan,” jelasnya, mengungkapkan bahwa ada rasa kebersamaan yang memudahkan komunikasi.

Senada dengan Hotmaida, Siti Robiah Hasibuan juga mendukung penuh Atika. Baginya, memilih calon perempuan adalah sebuah keharusan. “Kalau ada perempuan sebagai calon, pasti saya pilih, tidak ada yang lain,” katanya dengan penuh keyakinan. Bahkan, Siti Robiah yang memiliki warung di desa itu menyatakan tidak keberatan jika alat peraga kampanye pasangan Saipullah-Atika (SAHATA) dipasang di warungnya. “Aku senang sekali kalau begitu,” ungkapnya tersenyum.

Meskipun diberitahu bahwa Atika adalah calon wakil bupati, bukan bupati, para ibu tetap pada pendiriannya. Mereka percaya, dukungan pada Atika adalah langkah tepat untuk masa depan Madina. “Pak Saipullah yang datang ke pengajian kemarin, kan? Kalau begitu pasangannya Atika, kami dukung penuh,” ucap salah satu dari mereka.

Hotmaida membuktikan keseriusannya. Setelah Atika memberikan santunan kepada anak yatim di desa, Hotmaida mendekat dan tanpa ragu menyampaikan keluhannya soal kesulitan air bersih di desanya. Percakapan berlangsung tanpa sekat, mencerminkan kepercayaan penuh yang diberikan para ibu-ibu kepada Atika.

Sebagai satu-satunya calon perempuan dalam Pilkada Madina 2024, Atika Azmi Utammi Nasution berpasangan dengan Saipullah Nasution, seorang mantan pejabat Bea Cukai yang berpengalaman. Kehadiran mereka membawa harapan baru bagi masyarakat, terutama kaum perempuan di Madina. (R12KI)

Saipullah Bantu Biaya Pengobatan Anak Gadis Korban Hipnotis dan Pemerkosaan

Madina – SAHATA | Calon Bupati Mandailing Natal (Madina) nomor urut 2 Saipullah Nasution membantu biaya perobatan anak gadis yang menjadi korban hipnotis dan pemerkosaan oleh orang yang tidak dikenal di kebun milik warga di Kecamatan Nagajuang, Madina, Minggu (6/10/2024) lalu.

Saipullah melalui utusannya menyerahkan bantuan dana perobatan kepada anak gadis yang malang itu melalui utusannya kepada keluarga korban, Selasa (8/10/2024) kemarin.

Setelah mendapat informasi terkait peristiwa itu usai menghadiri pengajian di Desa Hutaraja, Kecamatan Siabu, Saipullah langsung mengirim utusannya untuk menyerahkan dana bantuan pengobatan kepada keluarga korban.

Saipullah sengaja tidak menjenguk langsung korban yang dirawat di RSUD Panyabungan untuk menghindari perhatian banyak orang. Sebab, nama baik korban dan keluarganya harus tetap dijaga. Juga untuk tidak menambah beban psikis dan trauma korban akibat peristiwa itu.

“Kami membantu dana pengobatan korban melalui utusan yang dikirim. Semoga kejadian tidak bermoral ini tidak terulang lagi kepada siapapun di kabupaten yang kita cintai ini,” kata Saipullah.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang anak gadis di Kecamatan Siabu, Kabupaten Madina, menjadi korban hipnotis dan diperkosa oleh orang yang tidak dikenal, Minggu (6/10/2024). Camat Siabu Sudrajat Putra Batubara yang dikonfirmasi melalui telepon selular membenarkan peristiwa tersebut setelah menghubungi kepala desa tempat anak gadis tersebut tinggal.

Berdasarkan keterangan yang didapat, awalnya pelaku yang diperkirakan berusia 50 tahun ini mendatangi rumah gadis tersebut untuk menjual buah pinang kepada keluarga korban.

Setelah menawarkan buah pinang tersebut, diduga pelaku melakukan aksi hipnotis dengan memberikan beberapa roti kepada keluarga gadis tersebut.

Tak lama kemudian, pelaku juga menawarkan baju baru kepada korban dan adik korban yang akan dibeli ke Pasar Bukitmalintang.

Setelah ditawari pelaku, korban bersama adiknya bersedia diajak ke Pasar Bukitmalintang. Namun, bukannya ke Pasar Bukitmalintang, tetapi pelaku membawa korban ke salah satu kafe di Desa Jambur Padang Matinggi, Kecamatan Panyabungan Utara.

Setelah mereka ngobrol-ngobrol di kafe tersebut, pelaku menitipkan adik korban di kafe dan membawa korban ke Kecamatan Nagajuang.

Di salah satu kebun di Kecamatan Nagajuang, pelaku melakukan aksi bejatnya kepada korban yang masih di bawah pengaruh hipnotis.

Tak lama kemudian, korban sadar dengan kondisi tidak berbusana. Korban kemudian kabur dengan menumpang mobil dan melihat adiknya di kafe tersebut.

Akibat peristiwa itu, pihak keluarga korban melaporkan peristiwa itu ke Polres Madina. Sementara kondisi korban masih trauma dan dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panyabungan. (R12KI)

Saipullah: Pilihlah Paslon Terbaik untuk Kemajuan Madina 

MADINA – SAHATA | Calon Bupati Mandailing Natal (Madina) nomor urut 2 Saipullah Nasution berharap masyarakat memilih pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati yang terbaik dari dua Paslon yang dapat membawa perubahan untuk kemajuan Madina kedepan. Dia juga mengaku pulang kampung untuk memperbaiki kabupaten ini.

 

“Pada Pilkada 27 November nanti, gunakan hak suara dan pilihlah calon terbaik yang dapat membawa perubahan untuk kemajuan Madina kedepan,” kata Saipullah di hadapan 200-an jamaah pengajian Yayasan Syekh Aek Koboran, Desa Tombang Bustak, Kecamatan Kotanopan, Madina, Selasa (8/10/2024).

 

Ketua Umum DPP Ikatan Keluarga Nasution (IKANAS) ini diundang oleh pengurus Yayasan Syeck Aek Koboran H. Reza Falewi Lubis dan Makmur Pinayungan Lubis untuk menghadiri pengajian tersebut.

 

Bang Ipul – panggilan akrab Saipullah – menegaskan kedatangannya ke pengajian itu untuk silaturahmi sekaligus memperkenalkan diri sebagai calon bupati Madina yang berpasangan dengan calon wakil bupati Atika Azmi Utammi Nasution, yang juga berasal dari Kotanopan.

 

“Semoga dengan perkenalan ini, jamaah pengajian bisa melihat dan mengetahui ada dua pasang calon yang ikut Pilkada Madina. Dari dua calon ini, pilih pasangan calon yang terbaik. Kami tidak memaksakan harus memilih calon Paslon nomor urut 2, tapi pillih yang terbaik yang menurut masyarakat bisa membawa Kabupaten Mandailing Natal lebih baik lagi kedepan,” ujarnya.

 

Bang Ipul kemudian mengungkapkan motivasinya pulang ke tanah kelahirannya setelah puluhan tahun berkarier di berbagai provinsi, termasuk Jakarta. Dia mengaku pulang kampung untuk mengabdi dan memperbaiki kabupaten paling selatan Sumatera Utara ini.

 

Menurut dia, Madina punya potensi sumber daya alam yang bagus, tetapi belum termanfaatkan secara maksimal. Pembangunan dan kesejahteraan masayarakat Madina masih tertinggal dibanding kabupaten/kota lainnya di Sumatera Utara. “

 

Padahal, semua ada di Madina, mulai dari pertanian, perkebunan, tambang, dan air yang bagus. Tapi , sumber daya alam itu belum termanfaatkan dengan maksimal,” ungkapnya. (R12KI)