SahataNews

Badai Matahari Ekstrem Berdampak pada Indonesia: BMKG Peringatkan Gangguan Internet dan GPS

JAKARTA – SAHATA |Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan adanya badai matahari dengan intensitas ekstrem yang diperkirakan akan memengaruhi wilayah Indonesia selama tiga hari ke depan, mulai 11 hingga 13 Oktober 2024. Fenomena kosmik ini dapat mengakibatkan gangguan serius pada layanan komunikasi berbasis satelit, jaringan internet, serta sistem navigasi GPS.

Syrojudin, Ketua Tim Bidang Geofisika Potensial BMKG, dalam keterangannya pada Jumat (11/10), menjelaskan bahwa badai matahari tersebut mencapai kategori ekstrem dengan indeks G4. “Puncak badai diperkirakan terjadi hari ini, Jumat, 11 Oktober 2024, dan diproyeksikan berlangsung hingga 13 Oktober,” ujarnya.

Badai ini terjadi akibat ledakan besar radiasi elektromagnetik di permukaan matahari pada Senin (7/10) lalu, sebagaimana dilaporkan oleh National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA). Ledakan tersebut memicu badai geomagnetik skala G4 yang berdampak pada Bumi, termasuk Indonesia.

Menurut hasil analisis BMKG, salah satu dampak utama dari badai matahari ini adalah gangguan pada jaringan internet, terutama yang menggunakan teknologi berbasis satelit seperti Starlink. Selain itu, BMKG juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat menggunakan layanan komunikasi berbasis radio, karena potensi gangguan selama periode badai ini sangat tinggi.

“Gangguan signifikan juga dapat terjadi pada sistem navigasi GPS, sehingga kami menyarankan agar masyarakat berhati-hati dalam menggunakan perangkat yang bergantung pada akurasi GPS,” jelas Syrojudin.

BMKG juga menyarankan para operator drone di seluruh Indonesia untuk tidak mengoperasikan pesawat tanpa awak selama badai matahari berlangsung, mengingat potensi gangguan kendali yang dapat terjadi akibat penurunan akurasi posisi berbasis satelit.

Untuk menjaga keselamatan masyarakat dan meminimalkan dampak dari fenomena ini, BMKG berkomitmen untuk terus memantau perkembangan badai matahari dan memberikan pembaruan informasi secara berkala. Masyarakat diharapkan tetap waspada dan mengikuti arahan serta informasi resmi yang dikeluarkan oleh BMKG.

Dengan adanya fenomena ini, masyarakat dan sektor-sektor terkait disarankan untuk mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan gangguan pada layanan teknologi yang bergantung pada satelit.(Red)

Sumber : Antara

Keputusan Berpasangan dengan Saipullah Lahir dari Banyak Pertimbangan

Madina – SAHATA | Keputusan berpasangan dengan Saipullah Nasution untuk mengarungi Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Mandailing Natal (Madina) tahun 2024 lahir dari pertimbangan dan dukungan banyak pihak, termasuk Bupati HM Jafar Sukhairi Nasution.

Hal itu diungkapkan calon wakil bupati Atika Azmi Utammi Nasution usai menyerahkan santunan kepada anak yatim dan piatu di Desa Janji Matogu, Kecamatan Bukit Malintang, Jumat (11/10/2024).

Atika menjelaskan, sebelum memutuskan maju sebagai wakil dari calon bupati Saipullah Nasution terlebih dahulu dia meminta pertimbangan dari banyak pihak, baik keluarga maupun tokoh politik lain.

“Karena Pak Sukhairi memutuskan tidak maju dalam kontestasi ini, saya meminta pandangan dan pertimbangan beliau. Pak Bupati menilai pasangan terbaik untuk pemilihan ini adalah Pak Saipullah Nasution,” sebutnya.

Wakil bupati yang sedang cuti kampanye ini menerangkan, keputusan bergabung dengan Saipullah Nasution bukan sesuatu yang lahir menjelang pendaftaran calon ke KPU. Dia mengaku, keputusan itu telah ditetapkan jauh-jauh hari setelah menjalin komunikasi yang intens.

Saipullah Nasution bukan sosok yang asing dengan dunia birokrasi. Dia tercatat mengabdi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) sekitar 39 tahun sebelum pensiun tiga tahun silam. Setelah pensiun dia memutuskan untuk mengabdi pada tanah kelahiran.

Keinginan itu membuat Bang Ipul terpaksa menunda pensiun. Walau sudah 39 tahun berkarier di eksekutif, sebagian besar di Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan, Bang Ipul belum mau pensiun untuk mengabdikan hidupnya pada bangsa dan negara.

Walau kini tak lagi menjadi birokrat di Kementerian Keuangan, tokoh asal Gunung Baringin, Panyabungan Timur ini mengabdikan dirinya di organisasi kemasyarakatan. Dia mengemban amanah sebagai Ketua Umum DPP Ikatan Keluarga Nasution (IKANAS).

Tak puas hanya berkiprah di IKANAS, Bang Ipul juga menjadi pengurus Partai Golkar. Dia menempati posisi sebagai Wakil Ketua Bidang Pertanahan dan Permukiman Rakyat DPD Partai Golkar Sumatera Utara.

Di bawah naungan partai berlambang Pohon Beringin ini pula, Bang Ipul juga ingin menyambung aspirasi rakyat Sumatera Utara di gedung DPR RI. Pada Pemilu 2024, dia mencalonkan diri dari Partai Golkar untuk daerah pemilihan Sumatera Utara II. Namun, perolehan suaranya tidak mencukupi untuk meraih kursi di gedung Parlemen Senayan.

Kegagalan itu tak membuat suami dari Yupri Astuti Lubis ini patah arang. Mengabdi untuk masyarakat sepanjang hayat masih dikandung badan barangkali menjadi landasan yang dipijak Bang Ipul untuk terus mencoba menjadi pemimpin di tengah-tengah masyarakat.

Itu pula yang mendorong Bang Ipul maju sebagai calon bupati untuk berkontestasi pada Pilkada Madina 2024. Pada akhirnya, keputusan itu menyatukannaya dengan Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution untuk mengarungi Pilkada 2024.

Pada prosesnya, Sapillah-Atika (SAHATA) berhasil memnuhi syarat untuk maju sebagai calon. Pasangan birokrat-teknorat ini berhasil mengumpulkan 23 kursi parlemen dari PKB, PKS, NasDem, Demokrat, Perindo, PPP, dan Hanura. (Red)

Longsor Dahsyat di Batu Jomba Putuskan Jalur Utama Sumatera, Pengendara Terjebak dan Memicu Kepanikan

TAPSEL – SAHATA | Bencana longsor hebat mengguncang kawasan Batu Jomba, Desa Luat Lombang, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), menyebabkan putus totalnya Jalan Lintas Tengah Sumatera, Kamis malam (10/10).

Tanah longsor menelan lebih dari 20 meter badan jalan ke jurang belasan meter, meninggalkan ratusan pengendara yang terjebak dalam kepanikan.

“Kejadiannya sangat tiba-tiba, jalan seakan menghilang dalam hitungan detik, langsung amblas ke dalam jurang,” ungkap Sofyan Adil, Ketua Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ) Tapsel. “Suara longsor begitu keras, dan hujan yang tidak berhenti memperburuk situasi.”

Bencana ini memutus salah satu jalur utama Sumatera yang menghubungkan Padangsidimpuan dan Tarutung, memaksa pengendara untuk beralih ke jalur alternatif yang lebih jauh. Sofyan menyarankan agar pengendara menggunakan jalur lintas Timur melalui Rantau Prapat atau lintas Barat via Sibolga.

“Saat ini tidak ada kendaraan yang bisa melintas. Kami sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Perbaikan Jalan Nasional (BBPJN) Sumut dan Kementerian PUPR untuk penanganan darurat, tetapi jalan ini benar-benar tidak bisa dilalui sampai ada perbaikan,” lanjut Sofyan, yang juga Sekda Tapsel.

Jalur Batu Jomba-Aek Latong ini dikenal sebagai “titik hitam” bencana, berlokasi di sesar aktif Semangko yang sering mengalami pergerakan tanah. Jalan ini telah lama rusak, dan kondisinya semakin diperparah oleh hujan lebat yang terus mengguyur. Bupati Tapanuli Selatan, Dolly Pasaribu, bahkan sebelum cuti untuk mengikuti Pilkada 2024, telah memohon anggaran APBN ke Kementerian PUPR untuk memperbaiki jalur yang sudah berisiko tinggi ini.

“Kami khawatir bila perbaikan tidak segera dilakukan, longsor susulan dapat terjadi dan mengancam nyawa banyak orang. Ini bukan hanya soal kerusakan infrastruktur, tapi keselamatan warga di sepanjang jalur ini,” ujar Sofyan dengan nada serius.

Para pengendara yang terjebak di lokasi mengaku terkejut dan khawatir dengan situasi tersebut. Salah satu pengendara, Ali, menceritakan pengalaman mengerikannya saat nyaris terjebak longsor. “Saya sudah hampir sampai, tiba-tiba tanah bergerak dan jalan di depan mata saya lenyap. Saya beruntung bisa menghentikan kendaraan tepat waktu,” ungkapnya.

Dengan kondisi yang kian memburuk, warga dan pengendara diimbau untuk segera menghindari kawasan tersebut dan menggunakan jalur alternatif yang lebih aman. Saat ini, langkah cepat pemerintah sangat dinantikan untuk mencegah bencana yang lebih besar terjadi di jalur vital ini.

“Kita butuh aksi nyata, bukan sekadar rencana,” tutup Sofyan.(RED)

Sumber:Antara.

Anggota DPRD Tapsel Ditangkap di Hotel, Diduga Otak Pengeroyokan yang Memicu Kekerasan

TAPSEL – SAHATA | Polda Sumatera Utara (Sumut) menahan ES, seorang anggota DPRD Tapanuli Selatan (Tapsel), dalam sebuah operasi penangkapan di hotel di Padangsidimpuan, Rabu (9/10/2024) malam. Penangkapan dilakukan secara dramatis, melibatkan puluhan personel bersenjata dari Polres Tapsel dan Brimob Polda Sumut. ES diduga kuat terlibat sebagai otak di balik pengeroyokan yang memicu tindakan kekerasan dan perusakan.

“ES telah resmi kami tetapkan sebagai tersangka dan kini menjalani pemeriksaan intensif di Polda Sumut. Berdasarkan bukti yang ada, dia berperan sebagai penggerak dan provokator dalam aksi pengeroyokan ini,” ujar AKP Maria Marpaung, Kasi Humas Polres Tapsel, Jumat (11/10/2024).

Penangkapan ES terjadi setelah penyelidikan mendalam, di mana para pelaku utama yang telah lebih dulu ditangkap menyebut namanya sebagai pihak yang memerintahkan dan mengorganisir serangan tersebut. “Keterlibatan ES terungkap dari pengakuan para pelaku, yang menyatakan bahwa dia memiliki peran kunci dalam mengatur aksi kekerasan ini,” tambah Maria.

Kapolres Tapsel, AKBP Yasir Ahmadi, mengungkapkan bahwa proses penangkapan berlangsung dengan pengamanan ketat untuk memastikan tidak ada hambatan dalam mengamankan ES. “Penangkapan dilakukan dengan mengerahkan mobil rantis dan puluhan personel bersenjata. ES ditangkap tanpa perlawanan di sebuah hotel di Padangsidimpuan,” jelasnya.

ES kini dijerat dengan Pasal 170 KUHP terkait pengeroyokan, yang melibatkan tindakan kekerasan terhadap orang dan perusakan barang. Kepolisian terus mengembangkan penyelidikan untuk memastikan keterlibatan semua pihak yang terlibat dalam insiden ini.

Proses hukum di Polda Sumut sedang berlangsung, dan penyidik tengah menyiapkan berkas perkara guna memastikan penegakan hukum berjalan sesuai prosedur.(Red/Tim)

Saipullah: Tidak Semua Orang Berkesempatan Hadiri Majelis Taklim 

MADINA – SAHATA |Calon Bupati Mandailing Natal (Madina) nomor urut 2, H. Saipullah Nasution menghadiri undangan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Majelis Taklim milik Ustadz Hendri Nasution di Desa Mompang Julu, Kecamatan Panyabungan Utara, Jum’at (11/10/2024).

H. Saipullah Nasution dalam menghadiri undangan didampingi Ketua Tim Pemenangan Saipullah Nasution-Atika Azmi Utammi (SAHATA), Khoiruddin Faslah Siregar, Anggota DPRD Partai Politik pengusung dan Relawan.

Mulanya, Ustadz Hendri Nasution menyambut kedatangan Calon Bupati Madina gelar adat Sutan Kumala Perhimpunan Naposo kelahiran Gunung Baringin, Panyabungan Timur tersebut.

Hendri menyampaikan kepada seluruh jemaahnya bahwa H. Saipullah Nasution merupakan sosok yang tidak asing baginya. Sebab, dirinya kerap mendampingi Saipullah ziarah ke makam ulama di Madina.

Di lain sisi, Ustadz Hendri mengatakan, Majelis Taklim atau perkumpulan pengajiannya ini berdiri sudah dua tahun tiga bulan lamanya. Pengajian tersebut diresmikan Bupati Madina, HM Ja’far Sukhairi Nasution semasa mereka diberangkatkan Umrah.

“Alhamdulillah, pengajian kita ini berdiri lebih dari dua tahun. Sampai saat ini jemaah kita dari berbagai wilayah di Madina sudah berjumlah 150 orang,” katanya.

Hendri juga menyampaikan kepada jemaah bahwasanya Saipullah merupakan sosok yang Istiqomah dalam menjalankan tugas. Berkarir di Bea Cukai selama 36 tahun, dan selalu puasa Sunnah Senin-Kamis.

“Alhamdulillah puasa Sunnah Senin-Kamis Pak Saipullah terus berlanjut,” ungkapnya.

Sementara Calon Bupati Madina Saipullah Nasution mengucapkan terima kasih kepada Ustadz Hendri dan seluruh jemaah yang telah menunggu kehadirannya di rumah yang mulia tersebut.

Calon Bupati Madina berusia 63 tahun itu merasa bangga melihat antusias kaum ibu yang masih bisa menghadiri Majelis Taklim.

“Insya Allah Mudah-mudahan kita semua yang ada di sini mendapat syafaat dari Allah SWT. Tidak semua orang berkesempatan menghadiri pengajian seperti ini, bersyukurlah ibu-ibu sekalian,” ucapnya.

Kehadiran Saipullah Nasution mendapat sambutan hangat dari jemaah. Mereka ingin sosok Bupati Madina yang mampu mengayomi kaum ibu, dan itu kata mereka ada di H. Saipullah Nasution.

Usai perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, H. Saipullah Nasution berbagi rezeki dengan anak yatim yang berada di Desa Mompang Julu. (Red/Tim)

Menelisik Penurunan Angka Pernikahan di Indonesia: Tren Sosial atau Tanda Perubahan Zaman?

JAKARTA – SAHATA | Pernikahan sering kali dianggap sebagai momen sakral yang membuka lembaran baru dalam kehidupan manusia. Namun, di tengah cepatnya perubahan zaman, angka pernikahan di Indonesia justru mengalami penurunan yang signifikan. Fenomena ini memunculkan pertanyaan: apakah penurunan ini sekadar tren sementara, atau tanda perubahan sosial yang lebih mendalam?

Menurut data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, jumlah pernikahan di Indonesia pada 2023 hanya mencapai 1.577.255. Angka ini menurun sebanyak 128.000 pernikahan dibandingkan tahun sebelumnya. Dalam satu dekade terakhir, penurunan ini bahkan tercatat mencapai 28,63 persen sebuah penurunan yang cukup mencolok dalam struktur sosial masyarakat.

Penyebab di Balik Angka yang Menurun

Fenomena ini memicu diskusi di berbaga kalangan, termasuk di antara para akademisi. Prof. Dr. Bagong Suyanto, Drs., M.Si., Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga, memberikan analisis menarik mengenai penyebabnya. Dalam wawancara dengan laman resmi UNAIR, beliau menyebutkan bahwa semakin terbukanya akses perempuan terhadap pendidikan dan pekerjaan menjadi salah satu faktor kunci yang berkontribusi terhadap penurunan angka pernikahan.

“Peluang perempuan untuk mengembangkan potensi diri kini semakin terbuka lebar. Mereka memiliki lebih banyak kesempatan untuk melanjutkan pendidikan tinggi dan berkarier, yang secara tidak langsung menurunkan ketergantungan mereka pada pernikahan,” jelas Prof. Bagong.

Selain itu, faktor lain yang turut berperan adalah semakin sulitnya kondisi ekonomi, terutama bagi kaum laki-laki. “Jumlah laki-laki yang mapan secara ekonomi juga semakin sedikit, karena peluang pekerjaan semakin menipis,” tambahnya.

Implikasi Sosial: Apa yang Bisa Kita Harapkan?

Fenomena penurunan angka pernikahan ini bukan hanya sekadar perubahan angka statistik, melainkan mencerminkan transformasi sosial yang lebih luas. Prof. Bagong menilai bahwa meskipun penurunan ini mungkin menimbulkan kekhawatiran bagi sebagian orang, pada dasarnya fenomena ini adalah bagian dari konsekuensi perubahan sosial yang tak terhindarkan.

“Ini adalah perubahan yang wajar dan alami. Penurunan angka pernikahan tidak selalu menjadi hal yang harus diperbaiki, selama kita bisa memastikan bahwa ini memberi dampak positif bagi pemberdayaan perempuan dan masyarakat,” lanjutnya.

Lebih jauh lagi, ia juga mengingatkan bahwa penurunan angka pernikahan yang berkepanjangan bisa berujung pada penurunan angka kelahiran, yang akan membawa konsekuensi demografis jangka panjang.

Memaknai Kembali Pernikahan di Tengah Perubahan Zaman

Di tengah transformasi sosial ini, pandangan terhadap pernikahan mungkin perlu dimaknai ulang. Seiring berkembangnya peran perempuan di berbagai sektor kehidupan, pernikahan tidak lagi menjadi satu-satunya jalan menuju stabilitas atau kesuksesan dalam hidup. Kini, perempuan memiliki lebih banyak pilihan untuk menentukan jalur hidup mereka sendiri.

Namun, Prof. Bagong mengingatkan bahwa yang terpenting adalah bagaimana masyarakat dapat beradaptasi dengan perubahan ini, sambil tetap mempertahankan nilai-nilai positif yang ada dalam institusi pernikahan. “Pernikahan tetap menjadi hal penting, tetapi harus kita lihat dari perspektif yang lebih luas dan inklusif,” tutupnya.(Red)

HYU : Saatnya Anak Tabi Dan Saireri Memimpin Provinsi Papua, BTM – YB Jadi Pilihan Terbaik

Jayapura – SAHATA | Pemilihan Gubernur Provinsi Papua sudah semakin cepat atau tinggal sekitar satu bulan lagi. Dimana akan berlangsung pesta demokrasi tepat pada 27 November 2024 di hari waktu coblosan.

Hendrik Yance Udam tokoh nasional yang juga adalah tokoh politik anak Tabi menyatakan mendukung pasangan calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Papua. Yaitu Dr. Benhur Tomy Mano (BTM) – Yermias Bisay (YB). Kata pria yang disapa HYU ini BTM-YB merupakan dua putra terbaik Papua asal Tanah Tabi dan Tanah Saireri.

“Sudah saatnya anak asal Tabi dan anak asal Saireri memimpin Provinsi Papua.  BTM – YB. Keduanya bisa menjadi Pilihan Terbaik pada Pilkada 27 November 2024 mendatang,” ujar Hendrik Yance Udam dalam keterangan persnya, Jumat (11/10/2024) di salah satu hotel Papua.

HYU menjelaskan, BTM dan YB merupakan pasangan terbaik dan menjadi pilihan terbaik untuk menjadi Gubernur dan wakil Gubernur papua. Kedua tokoh tersebut adalah representatif masyarakat adat Tabi dan adat Saireri di Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Papua.

“Dari sisi kapasitas pendidikan, kapabilitas, kemampuan dan integritas keduanya sudah mumpuni. Keduanya sudah lama berjuang untuk masyarakat Papua dan orang-orang yang memiliki kepedulian sosial,” ucapnya.

Lanjut HYU menjelaskan, saat ini kebijakan politik negara sudah memberikan ruang ruang politik yang sangat luas bagi suku suku orang asli papua. Yang mana mendiami 7 wilayah adat di Tanah Papua dengan menjadikan Tanah Papua menjadi 6 Provinsi.

“Pemekaran Propinsi Papua dipandang baik oleh negara, sebab negara melihat bahwa kalau papua satu provinsi saja berpotensi konflik yang sangat tinggi. Bahkan dapat mengganggu stabilitas keamanan dan politik di Tanah Papua, serta mengancam keamanan nasional,” jelasnya.

HYU memberikan contoh, saat Yaap Salossa memimpin Provinsi Papua, maka semua anak anak sorong yang mendominasi pemerintahan. Begitu pula Barnabas Suebu menjadi Pemimpin Papua, maka semua anak anak sentani yang mendominasi pemerintahan.

Hal yang sama saat Lukas Enembe memimpin Papua maka semua anak anak gunung yang mendominasi pemerintahan. Demi mengurangi potensi konflik vertikal dan horizontal sesama warga Papua dan masyarakat nusantara, maka pemekaran solusinya.

“Suku suku yang mendiami 7 wilayah adatnya, untuk kembali membangun daerahnya dan menjadi pemimpin di daerah tersebut. Agar jangan ada satu suku yang mendominasi pemerintahan dan politik di satu provinsi. Atau suku yang kuat akan memakan suku yang lemah di daerah tersebut,” tandasnya.

Kata HYU, saat ini wilayah adat Tabi dan Saireri sudah menjadi satu provinsi, maka wajib hukumnya anak Tabi dan Saireri harga mati harus menjadi pemimpin di Provinsi Papua.

“Untuk itu Doktor Benhur Tomy Mano dan Yermias Bisay SH yang adalah putra Terbaik Tanah Tabi dan Tanah Saireri sudah sangat siap menjadi Pemimpin Papua. Karena dua tokoh tersebut adalah merupakan pasangan yang sangat serasi dan elegan,” katanya.

Menurutnya, Dr. Benhur Tomy Mano berasal dari Tanah Tabi dan pernah menjadi Walikota Jayapura Provinsi Papua Dua Periode. Sedangkan Yermias Bisai dari wilayah adat Saireri yang juga pernah menjadi Bupati dua Periode di Kabupaten Yapen Provinsi Papua.

“Saya serukan kepada masyarakat adat Tanah Tabi dan masyarakat Adat Tanah Saireri, serta masyarakat Nusantara yang mendiami dua wilayah adat ini  Jangan ragu memilih pasangan BTM-YB nomor urut satu untuk menjadi Gubernur Dan wakil Gubenur Provinsi Papua 2024-2029,” ajaknya.

“Kita jangan menjual hak kesulungan kita dengan sekeping uang perak dan secangkir kacang merah,” tambah HYU yang juga Ketua Umum Gercin Indonesia (Gercin Indonesia) mengakhiri pendapatnya. (red)

Alfiansyah Komeng: Dari Kolam Pertanian Menuju Pentas Budaya di DPD RI!

JAKARTA – SAHATA | Dalam sorotan lampu sidang yang menggema, Alfiansyah Bustami Komeng, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, mengungkapkan keinginannya untuk bertransformasi dari dunia ekonomi menuju seni dan budaya. Dalam Paripurna ke-6 Masa Sidang I 2024-2025, ia mengajukan permohonan yang mencuri perhatian: pemindahan dari Komite II yang membahas pengelolaan sumber daya alam ke Komite III yang lebih mencerminkan jiwanya.

“Saya merasa seperti ikan yang terperangkap dalam kolam pertanian! Keberadaan saya di sini lebih cocok untuk menebar benih budaya dan seni,” ungkap Komeng dengan penuh semangat, membuat seluruh ruangan penuh tawa dan tepuk tangan dari rekan-rekannya. Dalam rekaman DPD RI yang viral pada Kamis (10/10), Komeng dengan tegas menyatakan bahwa dunia pertanian bukanlah tempatnya untuk bersinar.

Ketua DPD RI, Sultan B Najamudin, merespons dengan nada humoris, “Kami butuh energi dan kreativitas Anda di Komite II, Pak Komeng! Namun, jangan khawatir, tahun depan Anda bisa bergabung dengan kami di Komite III, tempat di mana seni dan budaya berbicara!” Suasana pun semakin hangat, menunjukkan bahwa di balik politik, terdapat kehangatan dan dukungan.

“Terima kasih, pimpinan! Saya siap menghadapi tantangan ini, meskipun terkadang terasa seperti menari di panggung yang baru!” jawab Komeng, menunjukkan semangat juang yang tak surut. Komitmennya untuk belajar di Komite II mengisyaratkan keinginannya untuk menjembatani dua dunia yang berbeda—kebijakan dan seni.

Keberanian Komeng tidak hanya mencerminkan sisi kemanusiaan dari DPD RI, tetapi juga membuka ruang bagi kreativitas dan budaya untuk bersatu dalam tatanan politik. Ini adalah momen bersejarah yang menunjukkan bahwa seni dan budaya memiliki suara yang penting, bahkan di tengah dinamika politik yang kompleks.

Susunan Alat Kelengkapan DPD RI periode 2024-2029:

Komite I:

Ketua: Andy Sofyan Hasdam (Kalimantan Timur)

Waka I: Carel Simon Petrus Suebu (Papua)

Waka II: Bahar Buasan (Babel)

Waka III: Muhdi (Jawa Tengah)

 

Komite II:

Ketua: Badikenita Br Sitepu (Sumatera Utara)

Waka I: Angelius Wake Kako (NTT)

Waka II: A. Abd. Waris Halid (Sulawesi Selatan)

Waka III: La Ode Umar Bonte (Sulawesi Tenggara)

 

Komite III:

Ketua: Filep Wamafma (Papua Barat)

Waka I: Dailami Firdaus (DK Jakarta)

Waka II: Jelita Donal (Sumatera Barat)

Waka III: Erni Daryanti (Kalimantan Tengah)

 

Komite IV:

Ketua: Ahmad Nawardi (Jawa Timur)

Waka I: Novita Anakotta (Maluku)

Waka II: Sinta Rosma Yenti (Kalimantan Timur)

Waka III: Arif Eka Saputra (Riau)

 

Badan Urusan Legislasi Daerah (BULD) DPD RI:

Ketua: Stefanus BAN Liow (Sulawesi Utara)

Waka I: Marthin Billa (Kalimantan Utara)

Waka II: Abdul Hamid (Riau)

Waka III: Agita Nurfianti (Jawa Barat)

 

Panitia Urusan Rumah Tangga (PURT) DPD RI:

Ketua: Hasan Basri (Kalimantan Utara)

Waka I: Elisa Ermasari (Bengkulu)

Waka II: Muhammad Rifki Farabi (Nusa Tenggara Barat)

Waka III: Mamberop Y. Rumakiek (Papua Barat Daya)

 

Panitia Perancang Undang-Undang (PPUU) DPD RI:

Ketua: Abdul Kholik (Jawa Tengah)

Waka I: Riedno Graal Taliawo (Maluku Utara)

Waka II: Sewitri (Riau)

Waka III: Muhammad Hidayattollah (Kalimantan Selatan)

 

Badan Kerja Sama Parlemen DPD RI (BKSP):

Ketua: Gusti Farid Hasan Aman (Kalimantan Selatan)

Waka I: Darmansyah Husein (Bangka Belitung)

Waka II: Mirah Midadan Hamid (Nusa Tenggara Barat)

Waka III: Lis Tabuni (Papua Tengah)

 

Badan Akuntabilitas Publik (BAP) DPD RI:

Ketua: Abdul Hakim (Lampung)

Waka I: Yulianus Henock Sumual (Kalimantan Timur)

Waka II: Ahmad Syauqi (Daerah Istimewa Yogyakarta)

Waka III: Nelson Wenda (Papua Pegunungan)

 

Badan Kehormatan (BK) DPD RI:

Ketua: Ismeth Abdullah (Kepulauan Riau)

Waka 1: Evi Apita Maya (Nusa Tenggara Barat)

Waka 2: Siti Aseanti (Kalimantan Tengah)

Waka 3: Hasby Yusuf (Maluku Utara)

 

Dengan langkah berani dan semangat yang membara, Alfiansyah Komeng siap menerobos batas-batas politik untuk menghidupkan seni dan budaya dalam setiap kebijakan.

Kini, sorotan publik tertuju padanya, menunggu terobosan dan inovasi yang akan membawa nuansa baru ke arena legislatif!(Red)

Sumber: Kumparan.com

Polisi Amankan 4 Tersangka Jaringan Narkoba Usai Tangkap Bosnya

JAMBI – SAHATA | Dalam sebuah operasi yang mengguncang dunia kejahatan narkoba di Provinsi Jambi, Kepolisian Daerah (Polda) Jambi berhasil menangkap empat orang tersangka yang diduga menjadi kaki tangan Helen, perempuan yang berperan sebagai bos jaringan narkoba di wilayah tersebut.

Penangkapan keempat pelaku ini terjadi setelah Helen diciduk di Jakarta oleh tim gabungan Direktorat Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri dan Polda Jambi.

Kepala Bidang Humas Polda Jambi, Komisaris Besar Mulia Prianto, mengungkapkan bahwa keempat tersangka dikenali dengan inisial C, CH, Y, dan A ditangkap di Jambi dan kini dibawa ke Jakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut. “Kami tidak akan berhenti di sini; kami akan menyelidiki jaringan ini hingga ke akarnya,” tegas Mulia dalam keterangan tertulisnya pada Kamis, 10 Oktober 2024.

Penangkapan ini berawal dari viralnya sebuah video yang memperlihatkan sekelompok emak-emak yang berani membubarkan lapak narkoba di Kota Jambi. Dari situ, Bareskrim Polri dan Polda Jambi melakukan penyelidikan lebih dalam dan menemukan bahwa lapak tersebut dikendalikan oleh Helen.

Berupaya untuk melarikan diri setelah namanya menjadi sorotan publik, Helen mencoba menghindari penangkapan, namun penyidik berhasil melacak jejak orang kepercayaannya, Didin, yang ditangkap di Jakarta pada pukul 01.00 WIB.

Dari keterangan Didin, lokasi persembunyian Helen pun terungkap, dan polisi berhasil menangkapnya pada pukul 04.00 WIB. “Kedua pelaku kini telah dibawa ke Bareskrim Polri dan akan menghadapi dakwaan serius, termasuk tindak pidana pencucian uang (TPPU),” jelas Brigjen Mukti Juharsa, Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri.

Dengan serangkaian penangkapan ini, Polda Jambi menunjukkan komitmen yang kuat dalam memberantas jaringan narkoba dan melindungi masyarakat dari bahaya narkotika.(Red)

Sumber berita : Tempo.co

Prabowo Subianto Yakin Sinergi PKB Masih Mungkin Meski Berbeda Pilihan di Pemilu 2024

JAKARTA – SAHATA | Dalam momen penuh semangat di Rapat Koordinasi Nasional Legislatif PKB di Jakarta pada Kamis, 10 Oktober 2024, Presiden terpilih Prabowo Subianto menegaskan keyakinannya bahwa hubungan baik dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan terus terjalin, meskipun PKB memilih mendukung calon lain di Pemilu 2024.

“Saya percaya PKB akan kembali bersatu dengan saya untuk membangun bangsa ini,” ujar Prabowo, menyemarakkan suasana dengan optimisme dan harapan. Ia menegaskan bahwa perbedaan pilihan politik bukanlah penghalang untuk membentuk kolaborasi yang kuat demi kepentingan rakyat.

Menteri Pertahanan ini juga menyoroti pentingnya persatuan di tengah keragaman, mengatakan, “Dalam pilkada, kita bisa berbeda pilihan, tapi kita tetap bisa bekerja sama untuk tujuan yang lebih besar.” Pesan ini menggarisbawahi komitmennya untuk mengelola sumber daya Indonesia dengan bijak, sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh seluruh rakyat.

Dalam suasana yang penuh canda, Prabowo menggambarkan PKB sebagai partai religius yang nasionalis dan menyatakan, “Partai Gerindra adalah partai nasionalis yang religius.” Pernyataan ini menunjukkan keinginan Prabowo untuk menciptakan sinergi antara kedua partai demi masa depan bangsa yang lebih baik.

Dengan semangat persatuan dan kerja sama, Prabowo menegaskan bahwa, “Bersama, kita bisa menjaga kekayaan Indonesia dan membangun masa depan yang lebih cerah untuk semua.” Pesan ini diharapkan dapat menginspirasi seluruh elemen masyarakat untuk bersatu dan bekerja sama demi Indonesia yang lebih baik.(RED)