Nelayan Dedi Saputra Ditemukan Meninggal di Perairan Desa Bugis

Nusantara11 Dilihat

Sumbawa,NTB – Seorang nelayan asal Desa Bugis, Pulau Medang, Kecamatan Labuhan Badas, Kabupaten Sumbawa, Dedi Saputra (23), ditemukan meninggal dunia setelah dilaporkan hilang saat mencari ikan di laut pada Minggu malam (17/11). Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi jenazah korban pada Senin pagi (18/11), setelah pencarian intensif yang dilakukan di perairan Desa Bugis.

Kepala Kantor SAR Mataram, Lalu Wahyu Efendi, mengonfirmasi bahwa Dedi yang berangkat memancing bersama rekannya pada Minggu sore sekitar pukul 17.00 WITA menggunakan perahu terpisah, ditemukan dalam keadaan mengapung. Perahu milik korban sebelumnya ditemukan tanpa awak di sekitar perairan yang sama pada Senin (18/11) dini hari.

“Korban telah dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga di Dusun Layang Bahari, Kelurahan Bajo Medang, untuk dimakamkan,” kata Lalu Wahyu.

Sebelum kejadian, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini mengenai gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di perairan selatan Nusa Tenggara Barat (NTB). Gelombang laut yang diperkirakan mencapai ketinggian lebih dari dua meter dapat berbahaya bagi nelayan dan masyarakat yang beraktivitas di pesisir.

Kepala Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid (ZAM) Lombok, Satria Topan Primadi, mengatakan gelombang laut dapat mencapai 2 meter lebih tinggi di Selat Lombok bagian selatan, Selat Alas bagian selatan, dan Samudera Hindia selatan NTB.

“Warga di wilayah pesisir dan nelayan diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama terhadap gelombang tinggi dan banjir rob yang dapat terjadi pada 15-19 November 2024,” ujar Satria.

BMKG juga mengingatkan potensi banjir rob di pesisir Pulau Lombok, dengan gelombang berkisar antara 0,5 hingga 2 meter, serta pasang maksimum lebih dari 1,8 meter yang terjadi antara pukul 04:00 hingga 09:00 WITA.

Dalam menghadapi cuaca ekstrem, BMKG meminta masyarakat yang beraktivitas di sekitar pesisir dan bantaran sungai untuk selalu waspada terhadap dampak pasang air laut. Ini menjadi peringatan penting agar kejadian serupa tidak terulang, mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu.

Kepergian Dedi menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan saat melaut di tengah cuaca ekstrem dan gelombang tinggi.(Red)

Sumber : AntaraNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *