Bandar Lampung , – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Yandri Susanto, mengungkapkan bahwa pemerintah tengah merancang program makan bergizi gratis yang melibatkan peran aktif desa dalam pengelolaan dapur umum dan penyediaan bahan pangan bergizi. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat dan mendorong pemberdayaan ekonomi desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
“Kami sedang melakukan koordinasi dengan Badan Gizi Nasional terkait program makan bergizi gratis, dan dalam waktu dekat akan ditandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk memastikan kelancaran pelaksanaannya,” kata Yandri Susanto di Bandarlampung, Sabtu (28/12)
Yandri menjelaskan bahwa desa dapat berperan dalam mengelola dapur umum yang akan menyediakan makanan bergizi bagi masyarakat.
Melalui BUMDes, desa memiliki peluang untuk membangun dan mengelola dapur umum yang kemudian dapat disewa oleh Badan Gizi Nasional. “Ini adalah kesempatan bagi desa untuk memperoleh sumber pendapatan baru, sekaligus memperkuat perekonomian lokal,” imbuhnya.
Selain itu, Yandri menambahkan bahwa program makan bergizi gratis ini juga akan diimbangi dengan pengembangan desa tematik.
Desa tematik ini akan dipetakan berdasarkan potensi lokal masing-masing, seperti pertanian, perkebunan, atau peternakan, untuk memastikan ketersediaan bahan pangan yang bergizi dan berkelanjutan.
“Sebanyak 75 ribu desa akan dipetakan sesuai dengan potensi lokal mereka untuk mendukung ketersediaan pangan bergizi yang mencakup karbohidrat, protein, dan vitamin,” ujarnya.
Konsep desa tematik ini diharapkan dapat mengoptimalkan pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat.
Pengembangan desa tematik ini, lanjut Yandri, akan didukung oleh dana desa yang dapat digunakan untuk memperkuat infrastruktur dan sistem produksi pangan di desa. “Dengan dana desa yang terus berputar, diharapkan program ini dapat meningkatkan kemandirian ekonomi desa dan mengurangi angka kemiskinan,” tambahnya.
Program makan bergizi gratis dan pengembangan desa tematik ini diharapkan dapat memberikan dampak positif tidak hanya terhadap peningkatan kualitas gizi, tetapi juga terhadap peningkatan ekonomi desa melalui pemberdayaan potensi lokal yang ada.(Red)
Sumber : Antara News
Komentar