Madina Raih Indeks Risiko Bencana Tertinggi Nasional, Bupati Tegaskan Fokus Mitigasi

Madina6 Dilihat

Panyabungan,Madina – Kabupaten Mandailing Natal (Madina) menempati peringkat pertama dalam Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) periode 2021-2023, dengan nilai indeks 332,80. Data ini menempatkan Madina sebagai wilayah dengan risiko bencana tertinggi di Indonesia.

Bupati Madina, HM Jafar Sukhairi Nasution, menyatakan bahwa posisi Madina yang berada di jalur Ring of Fire menjadikannya rentan terhadap bencana alam seperti gempa bumi, banjir, dan longsor. “Indeks ini bukan hanya data, tapi peringatan. Penanggulangan bencana di Madina harus menjadi prioritas utama dengan menitikberatkan pada pencegahan dan mitigasi, serta edukasi kebencanaan yang berkelanjutan,” tegasnya saat memimpin apel kesiapsiagaan bencana di pelataran Masjid Agung Nur Ala Nur, Desa Parabangunan, Panyabungan.

Bupati juga meminta perangkat daerah untuk rutin menggelar latihan kesiapsiagaan bencana. “Latihan ini bertujuan meningkatkan kesiapan masyarakat serta memastikan semua pihak memiliki pengetahuan memadai dalam menghadapi potensi bencana,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala BPBD Madina, Mukhsin Nasution, menyoroti kondisi cuaca ekstrem yang tengah melanda daerah tersebut. “Saat ini, kita sedang mengalami cuaca ekstrem. Bencana yang terjadi sejauh ini berupa longsor-longsor kecil dan banjir yang tidak membahayakan. Namun, kewaspadaan tetap harus ditingkatkan,” jelas Mukhsin usai apel kesiapsiagaan.

Apel yang dihadiri oleh Sekda Madina Alamulhaq, Forkopimda, kepala OPD, serta personel TNI, Polri, BPBD, PMI, dan siswa Pramuka ini menjadi momentum untuk memperkuat koordinasi lintas sektor. Upaya mitigasi dan respons cepat menjadi perhatian utama guna menghadapi potensi bencana yang sewaktu-waktu bisa terjadi.

Madina sendiri mencatat sejumlah kejadian bencana signifikan dalam beberapa tahun terakhir, termasuk gempa bumi yang merusak fasilitas publik serta banjir yang merugikan masyarakat.

Dengan peringkat IRBI yang tinggi, Bupati berharap langkah strategis dalam mitigasi dan edukasi kebencanaan dapat melindungi masyarakat dari dampak bencana.

“Sinergi semua pihak sangat dibutuhkan. Dengan langkah bersama, kita harapkan Madina bisa lebih tangguh menghadapi risiko bencana,” tutup Sukhairi.(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *