Mandailing Natal – Kabupaten Mandailing Natal (Madina) menunjukkan keseriusannya dalam mendukung ketahanan pangan nasional melalui partisipasi aktif dalam Panen Raya Padi Program Optimalisasi Lahan Rawa (Oplah Rawa) yang digelar serentak di 14 provinsi, Senin (7/4/2025).
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia, H. Prabowo Subianto, melalui konferensi video.
Khusus untuk Madina, panen dilaksanakan di lahan pertanian masyarakat di Desa Huraba, Kecamatan Siabu. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Bupati H. Saipullah Nasution dan Wakil Bupati Atika Azmi Utammi Nasution, bersama Dandim 0212/TS Letkol Delli Yudha, unsur Forkopimda, sejumlah kepala OPD,Anggota DPRD Madina dari Fraksi Golkar Muhammad Nasrul ilmi Nasution, perwakilan Bulog dan Pupuk Indonesia, serta kelompok tani dan masyarakat setempat.
Kepala Dinas Pertanian Madina, Siar Nasution, melaporkan bahwa Madina memperoleh alokasi program Oplah Rawa seluas 2.300 hektare pada tahun 2024. Dari jumlah tersebut, 900 hektare berada di Kecamatan Siabu dan sisanya tersebar di Panyabungan Utara serta kawasan Pantai Barat.
“Paska pelaksanaan program ini, indeks pertanaman (IP) kita meningkat dari 2,0 menjadi 2,5. Ini merupakan capaian positif yang menunjukkan peningkatan intensitas panen dalam satu tahun,” ungkap Siar.
Dandim 0212/TS Letkol Delli Yudha dalam sambutannya menegaskan bahwa TNI hadir sebagai mitra petani untuk memastikan keberhasilan program nasional di sektor pertanian.
“TNI akan terus mendampingi petani. Kami tidak menggantikan peran masyarakat, tetapi mendukung penuh agar ketahanan pangan di daerah ini dapat terjaga,” ujarnya.
Bupati Madina H. Saipullah Nasution mengungkapkan kebanggaannya atas keterlibatan Madina dalam panen raya nasional, mengingat hanya 176 kabupaten/kota di Indonesia yang dilibatkan secara langsung.
“Capaian IP 2,5 adalah langkah maju. Jika terus ditingkatkan hingga menyentuh IP 3,0, maka kita dapat melakukan panen tiga kali setahun. Madina tidak hanya cukup memenuhi kebutuhan beras sendiri, tetapi berpotensi menjadi daerah penyuplai beras bagi wilayah sekitar,” ucapnya.
Ia juga menegaskan pentingnya menjaga keberlangsungan lahan produktif. Menurutnya, alih fungsi lahan pertanian ke sektor permukiman harus dikendalikan agar tidak mengganggu produksi pangan jangka panjang.
“Lahan pertanian yang sudah terbukti produktif harus kita lindungi. Ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk memastikan masa depan pertanian Madina tetap kuat,” kata Bupati.
Di akhir pernyataannya, Bupati Saipullah mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung penuh program pemerintah pusat, serta menjadikan Madina sebagai daerah percontohan dalam penguatan ketahanan pangan nasional.
Komentar