Madina – SahataNews | Anggota legislatif dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Mandailing Natal (Madina) memberikan apresiasi atas pelaksanaan aksi unjuk rasa yang digelar oleh kelompok mahasiswa Cipayung Plus, Rabu (3/9/2025), di depan Gedung DPRD Madina, Kompleks Perkantoran Paya Loting, Panyabungan.
Ketua Fraksi PKB DPRD Madina, Edi Anwar Nasution, menyebutkan, aksi yang berlangsung damai itu menunjukkan kedewasaan mahasiswa dalam menyampaikan aspirasi.
“Adek-adek mahasiswa telah menyampaikan aspirasi mereka ke lembaga perwakilan rakyat tanpa menimbulkan kegaduhan. Ini patut kita apresiasi,” ujar Edi Anwar, Kamis (4/9/2025).
Sekjen DPC PKB Madina ini menambahkan, aksi mahasiswa berhasil mematahkan kekhawatiran publik terkait potensi anarkis dalam unjuk rasa. Ia juga menyampaikan terima kasih karena tuntutan mahasiswa telah diterima DPRD Madina untuk ditindaklanjuti.
Apresiasi serupa disampaikan Wakil Ketua DPRD Madina dari PKB, Miftahul Falah. Ia menegaskan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti semua aspirasi mahasiswa, khususnya yang berkaitan dengan persoalan daerah.
“Seperti disampaikan ketua Dewan, khusus tuntutan terkait pembuatan Peraturan Daerah (Perda) menyikapi maraknya kasus pelecehan seksual dan kekerasan di lingkungan pendidikan maupun masyarakat, kami akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait,” kata Miftahul Falah.
Dalam aksi tersebut, ratusan mahasiswa Cipayung Plus menyampaikan enam poin tuntutan, antara lain:
1. Penghapusan fasilitas mewah DPR dan seluruh tunjangan anggota DPR.
2. Audit menyeluruh terhadap kinerja wakil rakyat.
3. Revisi status non-aktif anggota DPR RI menjadi pemberhentian tetap atau pemecatan.
4. Mendesak DPR RI segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset.
5. Mengecam tindakan represif aparat terhadap mahasiswa dan aktivis.
6. Penerbitan Perda terkait kasus pelecehan seksual dan kekerasan di lingkungan pendidikan maupun masyarakat serta pernyataan mosi tidak percaya terhadap DPR.
Perwakilan mahasiswa menegaskan, aksi ini murni gerakan mahasiswa dan tidak ditunggangi pihak manapun. Mereka juga memperingatkan akan kembali turun ke jalan dengan massa lebih besar jika tuntutan tersebut tidak ditindaklanjuti.(Red)