Kotanopan – Suasana aula Kantor Desa Hutapungkut Julu, Kecamatan Kotanopan, Mandailing Natal (Madina), tampak berbeda pada Senin pagi (12/5/2025). Saat Ratusan pasang mata dari berbagai unsur masyarakat berkumpul dalam satu forum penting yakni Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) untuk pembentukan Koperasi Merah Putih periode 2025–2030.
Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas pemerintahan desa. Di baliknya, ada semangat besar untuk menggerakkan roda ekonomi masyarakat melalui koperasi, sebagaimana diamanatkan dalam Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025.
Berdasarkan pantauan di lokasi,Musdesus itu dihadiri oleh Sekretaris Kecamatan Kotanopan, Bunjel, S.Sos, mewakili Camat Muslih Lubis S.Sos, bersama Kepala Desa Hutapungkut Julu M. Idris, Sekretaris Desa (Sekdes), Badan Permusyawarahan Desa (BPD), pendamping desa, tokoh adat, kader kesehatan, hingga para pemuda Naposo Bulung dan Nauli Bulung.
Kehadiran mereka menunjukkan antusiasme tinggi terhadap langkah besar ini.
Lalu, apa kata sang kades soal koperasi ini?
“Ini bukan sekadar menuruti instruksi dari pusat. Koperasi Merah Putih adalah harapan baru bagi ekonomi warga kami. Lewat koperasi, kita bisa ciptakan usaha, lapangan kerja, dan bahkan jadi mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan,” ujar Idris dengan penuh semangat.
Tidak tanggung-tanggung, struktur pengurus koperasi langsung dibentuk secara lengkap dan transparan:
Susunan Pengawas Koperasi:
Ketua: M. Idris (Kades Hutapungkut Julu)
Anggota: Partomuan Hamonangan
Anggota: Madong Khairul Imam
Susunan Pengurus:
Ketua: Helmi Sukanda
Wakil Ketua Bidang Usaha: Abdullah Sani
Wakil Ketua Bidang Keanggotaan: Abu Bakar Sukri
Sekretaris: Suleman
Bendahara: Ida Marina
Sekcam Bunjel dalam sambutannya menyampaikan pesan Camat Muslih Lubis yang menegaskan bahwa pembentukan koperasi ini adalah bagian dari strategi besar nasional.
“Koperasi bukan hanya wadah belanja atau simpan pinjam. Ini adalah alat perjuangan desa dalam memperkuat ekonomi rakyat dari akar rumput,” tegasnya.
Dengan terbentuknya Koperasi Merah Putih ini, Desa Hutapungkut Julu menandai langkah berani menuju kemandirian ekonomi. Semua pihak berharap koperasi ini akan menjadi motor penggerak ekonomi desa, sekaligus contoh bagi desa-desa lainnya.
“Kalau bukan kita yang memulai, siapa lagi?” pungkas Idris dengan senyum optimis.(Red)