Kontroversi Video Klip di Makam Nia Kurnia Sari: Ayah Murka, Ibu Beri Dukungan

Nusantara9 Dilihat

Pariaman, Sumbar– Keputusan penyanyi Minang, Misramolai, untuk syuting video klip di makam Nia Kurnia Sari menuai kontroversi. Ayah Nia, Asril, secara terbuka menyatakan kemarahannya, sementara sang ibu, Eli Marliana, justru mendukung aksi tersebut.

Misramolai, penyanyi Minang asal Kayu Tanam berusia 49 tahun, melakukan pengambilan gambar di pusara Nia dengan latar belakang lagu berjudul “Jojoan Goreang Basabuang Nyawo”. Lagu tersebut, menurut produsernya, Elira, bertujuan mengenang tragedi yang menimpa almarhumah Nia sekaligus memberikan pesan agar masyarakat tidak melupakan kasus tersebut.

“Saya sudah mendapat izin dari keluarga untuk syuting di pusara ananda Nia. Harapannya, lagu ini bisa menjadi pengingat sekaligus membantu pembangunan di daerah ini,” ujar Elira, produser lagu tersebut (19/11).

Namun, pernyataan Elira dibantah oleh Asril, ayah Nia, yang merasa tidak pernah memberikan izin. Dalam sebuah video yang viral di media sosial, Asril menyampaikan rasa sakit hatinya.

“Hati saya terluka. Saya kehilangan anak saya. Siapapun Anda, tolong jangan menyanyi di atas makam anak saya. Saya mohon, jangan eksploitasi makam anak saya,” ucap Asril dengan nada emosional, seperti yang terlihat dalam video yang diunggah oleh akun TikTok @ratu.givana5.

Berbeda dengan Asril, Eli Marliana, ibu Nia, tampak menerima kehadiran Misramolai dengan tangan terbuka. Ia bahkan menyediakan rumahnya sebagai tempat persiapan sebelum syuting dimulai. Dalam video yang diunggah oleh warga setempat, terlihat Eli bercengkerama dengan Misramolai, yang membuat ayah Nia semakin kecewa.

Syuting ini tidak hanya dilakukan di makam Nia, tetapi juga di lokasi pembunuhan dan rumah keluarga Nia. Lokasi-lokasi ini telah menarik perhatian masyarakat luas, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Makam Nia, yang sebelumnya menjadi tempat ziarah, kini berubah menjadi lokasi ramai bak objek wisata. Bahkan, warga Malaysia rela datang jauh-jauh untuk nyekar. “Saya tahu kasus ini dari media sosial. Mama saya ingin sekali ziarah ke makam Nia,” ungkap seorang peziarah bernama Ika

Tragedi yang menimpa Nia Kurnia Sari pada September 2024 masih menyisakan luka mendalam bagi keluarga. Gadis penjual gorengan itu dirudapaksa dan dibunuh secara kejam oleh Indra Septiarman, yang kini mendekam di penjara, seperti diberitakan dalam berbagai sumber pada saat kejadian.

Sementara itu, aksi syuting Misramolai memicu perdebatan di masyarakat. Sebagian mengapresiasi niat untuk mengenang Nia, namun banyak pula yang mengkritik eksploitasi makam sebagai lokasi video klip.

Kontroversi ini seolah menggambarkan kompleksitas duka, eksploitasi, dan kepentingan di tengah tragedi yang belum usai sepenuhnya.(Red)

Sumber : Tribun News Bogor