Jakarta – Myanmar diguncang gempa bumi berkekuatan M 7,6 pada Jumat (28/3). Getarannya terasa hingga Bangkok, Thailand, bahkan menyebabkan beberapa bangunan mengalami kerusakan. Namun, BMKG memastikan gempa ini tidak berdampak pada aktivitas kegempaan di Indonesia.
“Gempabumi Myanmar M 7,6 ini tidak mempengaruhi kegempaan di wilayah Indonesia,” tegas Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, seperti dilansir dari detiknews.com.
BMKG mencatat episenter gempa berada di koordinat 21,76° LU; 95,83° BT dengan kedalaman 10 km. Berdasarkan analisis, gempa ini dipicu oleh aktivitas Sesar Besar Sagaing, yang memiliki pergerakan mendatar (strike-slip).
Dampaknya dirasakan cukup kuat di Mandalay, Myanmar, serta negara tetangga seperti Thailand dan China. “Intensitas getaran cukup signifikan untuk menyebabkan kerusakan bangunan, tetapi dampak pastinya masih dalam pemantauan,” jelas Daryono.
Bangkok Ikut Terdampak, Fenomena Direktivitas Jadi Pemicu
Sejumlah bangunan di Bangkok dilaporkan mengalami kerusakan akibat guncangan gempa. Daryono menjelaskan bahwa ini terjadi karena fenomena direktivitas, di mana energi gempa terfokus dalam satu arah tertentu, menyebabkan guncangan lebih kuat di lokasi yang jauh dari pusat gempa.
“Semakin tinggi direktivitas, semakin besar energi yang terkonsentrasi dalam satu arah, sehingga dampaknya bisa lebih besar di wilayah tertentu,” ungkapnya.
Fenomena serupa pernah terjadi saat gempa Michoacan, Meksiko, pada 1985. Saat itu, meskipun pusat gempa berjarak 350 km dari Mexico City, efek direktivitas menyebabkan kerusakan parah dan ribuan korban jiwa di ibu kota Meksiko.
Hingga pukul 15.28 WIB, BMKG mencatat tiga gempa susulan, dengan magnitudo terbesar M 6,6 dan terkecil M 4,6.
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah percaya pada isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. “Kami terus melakukan pemantauan, dan berdasarkan hasil analisis, gempa ini tidak berpotensi tsunami,” kata Daryono, seperti dikutip dari detiknews.com.
Saat ini, pihak berwenang di Myanmar dan Thailand masih mendata dampak gempa, termasuk kemungkinan korban jiwa dan kerusakan lebih lanjut. Masyarakat diharapkan tetap waspada dan mengikuti informasi resmi dari otoritas terkait.(Red)
Komentar