Gagal Terbang ke Tanah Suci, 25 Jamaah Umrah Asal Palas Terlantar di Bandara Changi Singapore

DAERAH253 Dilihat

Medan – Niat suci 25 jamaah asal Kabupaten Padanglawas (Palas), Sumatera Utara, untuk menunaikan ibadah umrah harus tertahan di Bandara Changi, Singapura. Mereka terkatung-katung hingga 18 jam tanpa kepastian jadwal terbang ke Arab Saudi.

Peristiwa ini memicu perhatian publik dan mendorong Kementerian Agama Sumatera Utara mengambil tindakan tegas terhadap pihak travel, PT KJF, yang diduga lalai dalam proses pemberangkatan.

Perjalanan jamaah dimulai pada Selasa malam, 8 April 2025, saat mereka diberangkatkan dari Bandara Kualanamu menggunakan maskapai Jet Star menuju Changi. Namun sesampainya di Singapura, keberangkatan ke Riyadh tak bisa dilanjutkan karena tidak ada kepastian dari pihak muasasa (penanggung jawab layanan di Arab Saudi) yang akan menyambut kedatangan mereka.

“Visa seluruh jamaah sebenarnya sudah terbit, tapi belum ada jaminan penanganan dari pihak muasasa di Riyadh. Akibatnya, tiket ditunda dan akhirnya hangus karena melebihi batas waktu pembelian,” jelas Plh. Tim Kerja Bina Umrah dan Haji Kanwil Kemenag Sumut, Muhammad Syaiful, Sabtu (12/4/2025) lalu.

Karna gagal mendapatkan tiket pengganti, 25 jamaah itu pun harus menunggu di Bandara Changi selama berjam-jam. PPIU PT KJF akhirnya memindahkan mereka ke Kim Tian Hotel pada Rabu sore (9/4).

Sementara 10 jamaah lain yang belum sempat terbang dari Medan diinapkan di Travel Hub Hotel Kualanamu.

Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Bidang PHU, Khairul Anwar, menegaskan bahwa Direktur PT KJF telah mengakui kesalahan dan siap bertanggung jawab. “Mereka menyatakan akan menanggung semua dampak dari kelalaian ini,” ujarnya.

Setelah upaya koordinasi, seluruh jamaah akhirnya berhasil dipulangkan ke Indonesia dan diinapkan sementara di Medan. Pada Minggu (13/4/2025), sebanyak 35 jamaah telah kembali ke rumah masing-masing di Padanglawas.

Kemenag Sumut menegaskan komitmennya untuk mengawasi dan menindak tegas travel umrah yang tidak menjalankan prosedur sesuai aturan. “Keselamatan dan kenyamanan jamaah adalah prioritas utama kami,” tutup Syaiful.(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *