Dugaan Pungli di SDN 346 Kampung Kapas, Kepala Sekolah Bantah Tapi Akui Ada “Uang Lelah” untuk Operator

MADINA187 Dilihat

Batahan, Sahata News – Aroma dugaan pungutan liar (pungli) kembali mencuat dari lingkungan sekolah di Kabupaten Mandailing Natal (Madina). Kali ini, sorotan mengarah ke SDN 346 Kampung Kapas, Kecamatan Batahan, usai muncul pengakuan dari guru yang merasa kerap mendapat sindiran setiap kali dana sertifikasi cair.

“Setiap pencairan, Kepala Sekolah selalu tanya apakah uang sertifikasi sudah cair. Kami merasa itu bukan sekadar bertanya, tapi semacam sindiran agar kami tahu diri untuk berbagi,” ungkap sumber Sahata News yang meminta namanya dirahasiakan.

Menanggapi tudingan tersebut, melalui pesan WhatsAppnya,Kepala Sekolah SDN 346 Kampung Kapas, Darmin Lubis, membantah keras adanya pungutan liar. Ia menyatakan, pertanyaan soal pencairan dana sertifikasi murni bentuk monitoring, agar jika terjadi kendala pencairan, pihak sekolah bisa segera melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan.

“Benar, saya selalu menanyakan. Kalau tidak cair, supaya tahu apa kendalanya, agar bisa dilaporkan ke Disdik,” ujar Darmin saat dikonfirmasi Sahata News, Selasa (24/06/2025).

Namun dalam keterangannya, Darmin mengakui adanya pemberian uang dari guru kepada operator sekolah sebagai bentuk “uang lelah”.

“Kepala sekolah tidak pernah melakukan pengutipan dana sertifikasi guru. Guru hanya memberikan sedikit uang lelah kepada operator sekolah sebagai ucapan terima kasih,” tambahnya.

Darmin juga menegaskan dirinya tidak pernah memungut gaji ke-13 maupun THR dari para guru. “Haram hukumnya bagi kepala sekolah meminta gaji 13 dan THR kepada guru, karena kepala sekolah juga menerima hak yang sama,” tegasnya.

Namun ketika Sahata News menanyakan lebih jauh mengenai nominal “uang lelah” yang diterima operator sekolah, Darmin enggan merinci. “Tanyakan saja sama guru yang memberikan informasi,” ujarnya singkat. (red)

Komentar