Madina – Kasus dugaan perbuatan mesum di lingkungan sekolah yang menyeret Kepala SDN 288 Simpang Bajole, Kecamatan Linggabayu, berinisial NL, dan seorang guru honorer, P, mendapat perhatian serius dari Dinas Pendidikan Mandailing Natal (Madina).
Kepala Dinas Pendidikan Madina, Rahmat Hidayat Daulay, mengungkapkan pihaknya telah mengetahui insiden penggerebekan NL dan P di ruang UKS oleh warga pada Senin dinihari, 17 Februari 2025, sekitar pukul 01.00 WIB.
“Informasi itu sudah saya terima pasca-penggerebekan,” ujar Rahmat kepada media, Kamis, (20/2)
Sebagai tindak lanjut, Kadisdik telah melayangkan surat pemanggilan kepada NL dan P untuk memberikan klarifikasi. Namun, hingga Kamis pagi, keduanya belum memenuhi panggilan tersebut.
“Kami akan melayangkan surat panggilan kedua. Jika tetap tidak hadir, sanksi tegas bisa saja diberikan, termasuk penonaktifan mereka dari jabatan masing-masing,” tegasnya.
Sementara itu, P mengakui bahwa ia dan NL memang melakukan perbuatan tidak senonoh di ruang UKS sebagaimana terekam dalam video berdurasi 3 menit 39 detik yang kini viral. Bahkan, ia mengaku perbuatan serupa telah dilakukan beberapa kali, terutama pada malam Senin.
Yang mengejutkan, P ternyata masih berstatus istri sah seseorang. Ia mengungkapkan bahwa NL kerap mengajaknya bertemu di lingkungan sekolah untuk melakukan hubungan terlarang.
P juga menyatakan akan mengakui perbuatannya kepada suaminya untuk menghindari proses hukum.
Diketahui, saat penggerebekan oleh warga, P ditemukan dalam kondisi tanpa baju dan berkeringat, memperkuat dugaan adanya tindakan asusila di sekolah tersebut.(Red)
Komentar