Site icon SahataNews

Dua Desa di Madina Masih Terisolasi Akibat Longsor, 617 Warga Terkurung

SahataNews – Madina | Dua desa di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) hingga Minggu (30/11/2025) masih terisolasi akibat longsor yang menimbun badan jalan menuju permukiman warga. Dua desa tersebut adalah Desa Batahan di Kecamatan Kotanopan dan Desa Simpang Pining di Kecamatan Ulupungkut.

Bupati Madina H. Saipullah Nasution menyebut pembersihan material longsor masih membutuhkan waktu beberapa hari. Dengan kondisi itu, masyarakat Desa Batahan diperkirakan masih terisolasi setidaknya hingga tiga hari ke depan. Meski demikian, ia memastikan 312 jiwa yang berada di desa tersebut tidak akan kekurangan pasokan makanan.

“Berdasarkan informasi dari Kadis PU dan jajaran, kita masih memerlukan waktu beberapa hari untuk mengangkat kayu, pasir, dan tanah gunung agar akses kembali terbuka,” ujar Saipullah usai menyerahkan bantuan sembako kepada warga yang terisolasi.

Bupati menjelaskan, sebenarnya tidak ada kendala terkait ketersediaan alat berat. Namun, kondisi jalan yang sempit membuat alat berukuran besar tidak dapat masuk ke lokasi.

“Yang bisa masuk hanya alat berukuran kecil, sehingga tidak dapat bekerja secepat yang kita harapkan. Namun, alat yang ada tetap kita maksimalkan untuk mempercepat pembersihan material longsor,” jelasnya.

Selain terisolasi, Desa Batahan juga mengalami kerusakan akibat banjir dan longsor. Setidaknya 20 hektare sawah tergenang, 10 saluran irigasi rusak, dan 13 kincir air sebagai pembangkit listrik warga hancur total.

“Data ini sudah kami catat. Kami akan mengusulkan bantuan kepada BNPB, Kementerian Sosial, dan Dirjen ESDM. Kita berharap ada dua opsi solusi—pemasangan listrik PLN atau dukungan anggaran untuk memperbaiki kincir air masyarakat,” tambah Saipullah.

Kepala Desa Batahan, Muhammad Suhaimi, menyebut desa mereka terisolasi sejak Selasa (25/11/2025). Longsor di sejumlah titik membuat warga tidak bisa keluar desa. “Seperti disampaikan Pak Bupati, stok pangan sudah semakin menipis,” ujarnya.

Sementara itu, Desa Simpang Pining telah terisolasi sejak Kamis (27/11/2025). Sebanyak 305 warga masih terkurung akibat lima titik longsor, dengan kerusakan terparah berada beberapa meter dari Desa Simpang Duhu Lombang.

Kepala Desa Simpang Pining, Ahmad Hasan, berharap pemerintah segera mengirimkan alat berat. Hingga kini, alat berat belum mencapai lokasi karena jalan di Desa Patahajang amblas dan tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.

Berdasarkan laporan tim Pemkab Madina, ketersediaan logistik bantuan masih mencukupi untuk satu pekan. Bupati Saipullah juga menyampaikan bahwa dalam dua sampai tiga hari ke depan, sebanyak 43 ton bantuan beras akan masuk ke Madina untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terdampak. (Rizqi)

Exit mobile version