Madina – SahataNews | Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mandailing Natal (Madina) pekan ini akan melakukan survei lokasi dan kalkulasi anggaran normalisasi Sungai Batang Gadis di sekitar Jembatan Abdul Hakim Ritonga (Jembatan Nagajuang). Jembatan tersebut merupakan penghubung utama antara Kecamatan Panyabungan Utara dan Kecamatan Nagajuang.
Hal tersebut dismapaikan Kepala Dinas PUPR Madina Ir Elpi yanti Harahap usai mendampingi Bupati Madina, Saipullah Nasution, meninjau kondisi jalan penghubung jembatan yang rawan putus akibat gerusan air sungai.
“Segera kami turunkan tim lengkap dari PUPR untuk survei lapangan dan menghitung kebutuhan anggaran normalisasi. Untuk tahap awal, fokus kita pada penanganan normalisasi aliran sungai, belum termasuk pembangunan dek penahan,” ujar Elpi, Senin (18/7/2025).
Elpi juga menambahkan, hasil survei akan dilaporkan langsung kepada bupati. Selanjutnya, laporan tersebut akan dibahas bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk melihat kemungkinan penggunaan dana mendesak.
“Kami upayakan laporan yang disampaikan nanti sudah memuat nilai konkret kebutuhan anggaran,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Madina, Saipullah Nasution, menilai konstruksi jembatan masih kuat, termasuk tiang penyangganya. Namun, jalan penghubung menuju jembatan dinilai rentan terdampak banjir bandang.
“Kalau terjadi banjir besar, air berpotensi menggerus bagian terluar jalan penghubung. Jadi yang dikhawatirkan terputus itu bukan jembatannya, melainkan jalannya,” kata Saipullah.
Saipullah juga menyebut, aspirasi masyarakat menginginkan pemerintah segera melakukan normalisasi agar aliran sungai kembali ke jalur aman dan tidak mengancam jembatan.
Sebelumnya, Pemkab Madina telah mengusulkan normalisasi pascabencana ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Namun, usulan itu tidak bisa diproses karena peristiwa banjir di kawasan tersebut sudah melebihi batas waktu dua tahun.
Dukungan masyarakat terhadap rencana ini juga datang dari Kepala Desa Banua Rakyat, Ali Atas Sitompul. Ia menyebut warga bersedia menghibahkan tanah di sekitar titik abrasi untuk pembangunan dek penahan.
“Masyarakat di Nagajuang siap mendukung penuh. Bahkan ada warga yang membeli tanah di lokasi abrasi untuk kemudian dihibahkan ke pemerintah daerah,” jelasnya.
Hal senada pun disampaikan Camat Nagajuang, Rahmat Rizky Ramadhan Pulungan. Ia berterima kasih atas perhatian cepat pemerintah daerah dalam merespons kondisi infrastruktur tersebut.
“Atas nama masyarakat, kami berterima kasih kepada Pemkab Madina, khususnya Pak Bupati yang sudah turun langsung dan mengambil langkah cepat. Harapan kami, program normalisasi ini segera terealisasi,” ujarnya.(Red)