Desa Mandiri 2025: Sosialisasi PMD Madina Siapkan Pembangunan Desa yang Lebih Cemerlang

MADINA128 Dilihat

Natal, Madina – Di tengah semangat pembangunan yang menggeliat, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Mandailing Natal menggelar sosialisasi yang penuh energi pada Rabu (20/11) di Aula Kantor Camat Natal.

Sosialisasi yang dihadiri oleh Kepala Desa, BPD, dan pendamping desa se-Kecamatan Natal ini menjadi tonggak penting untuk mewujudkan desa-desa yang lebih mandiri dan siap menghadapi tantangan 2025.

Pembukaan sosialisasi dimulai dengan penuh semangat dari Kabid Pemerintahan Desa, Anjur Berutu, SE, yang mengingatkan peserta akan urgensi perencanaan. “Kita sudah tidak punya waktu lagi untuk menunggu! Musyawarah Desa (Musdes) APBDes 2025 harus segera dilaksanakan tahun ini. Pembangunan desa tak bisa ditunda, desa harus segera menyiapkan RKP dan RPJM Desa 2025 untuk memulai langkah besar menuju kemandirian!” seru Anjur dengan penuh semangat yang membakar motivasi para peserta.

Anjur juga menekankan pentingnya sinergi antara Kepala Desa dan BPD untuk memastikan setiap tahapan perencanaan dan penganggaran berjalan dengan lancar. “Kerjasama yang solid antara Kepala Desa dan BPD adalah kunci utama! APBDes bukan sekadar dokumen, tapi merupakan cerminan komitmen bersama untuk membangun desa,” tambahnya secara tegas.

Sosialisasi semakin menarik saat Tenaga Ahli P3MD, Kobol Nasution, memaparkan tentang Revitalisasi Indeks Desa yang akan diterapkan pada 2025. “Indeks Desa adalah alat ukur canggih yang akan menilai kemajuan dan kemandirian desa melalui enam dimensi utama: layanan dasar, sosial, ekonomi, lingkungan, aksesibilitas, dan tata kelola pemerintahan desa. Ini adalah kesempatan bagi setiap desa untuk menunjukkan kapasitas dan daya saingnya!” kata Kobol dengan penuh antusias.

Kobol juga mengingatkan bahwa desa harus mendukung berbagai program prioritas nasional, seperti Makan Siang Gratis, yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. “Program seperti ini adalah bagian dari komitmen pemerintah untuk mensejahterakan warga desa. Desa yang maju adalah desa yang mendukung program-program pemerintah dengan serius,” ujar Kobol.

Sesi tanya jawab menjadi momen dinamis, dengan kepala desa yang penuh antusias mengajukan pertanyaan kritis mengenai cara meningkatkan alokasi dana desa serta peran pendamping desa. “Bagaimana kami bisa mendapatkan alokasi dana desa yang lebih besar?” tanya salah satu peserta. Kobol menjawab, “Kuncinya ada pada kualitas perencanaan dan data yang akurat. Desa yang memiliki perencanaan matang dan data yang jelas akan mendapatkan perhatian lebih dalam alokasi dana.”

Tak kalah penting, Anjur Berutu menegaskan kembali pentingnya pengelolaan aset desa yang transparan dan efektif. “Setiap desa harus segera melakukan inventarisasi aset. Kepala desa bertanggung jawab penuh atas pengelolaan aset tersebut. Jika kita mengelola aset dengan baik, maka pembangunan juga akan berjalan lancar,” ujar Anjur, mengingatkan semua peserta akan pentingnya perencanaan dan pengelolaan yang transparan.

Acara ini tidak hanya mengedukasi, tetapi juga menyemangati semua peserta untuk bergerak lebih cepat dalam menyiapkan perencanaan pembangunan desa. Dengan tekad yang bulat, desa-desa di Kecamatan Natal siap menghadapi 2025 dengan langkah pasti menuju kemajuan dan kesejahteraan.

“Dengan perencanaan yang matang, kita siap menghadapi masa depan! Desa-desa kita akan menjadi kekuatan besar untuk Kabupaten Mandailing Natal yang lebih baik,” seru Anjur, menutup sosialisasi dengan penuh optimisme yang menggugah semangat seluruh peserta.(Red)

Komentar