Usai Lebaran, Permainan Tradisional Bikin Anak-Anak Tambangan Lupa Gawai

Tambangan– Usai bulan puasa dan libur Lebaran, kegiatan wisata permainan leluhur (witapermainur) kembali menggelora di sejumlah desa di Kecamatan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina).

Seperti terlihat pada Minggu (4/5/2025), anak-anak tampak antusia dan ceria memainka sejumlah permainan tradisional warisan leluhur, seperti permainan congklak, engrang, lomba terompah gajah,mar jambatan Tapanuli dan beberapa permainan tradisional lainnya.

Keceriaan anak-anak makin bertambah, karena mereka juga mendapat makanan tambahan gratis yang dibagikan para kader PKK Desa Panjaringan.

Suasana gembira juga terpancar pada wajah anak-anak di Desa Laru Baringin. Mereka juga tampak asyik bermain petak umpet, bermain bola, martin, main kucing-kucingan, dan beberapa permainan tradisional lainnya. Anak-anak ini juga mendapat makanan tambahan berupa telur rebus.

Anak-anak di Desa Tambangan Jae juga tak kalah ceria. Mereka terlihat piawai berjalan menggunakan terompah gajah. Capek bermain, anak-anak di desa ini mendapat makanan tambahan berupa nasi bungkus.

Begitu juga di Desa Muaramais dan Desa Muaramais Jambur, anak-anak bersemangat mengikuti senam pagi. Mereka juga menjajal permainan engrang. Anak-anak di desa ini juga mendapat makanan tambahan. Bahkan, di Desa Muaramais Jambur, para kader kesehatan dan PKK tak mau ketinggalan. Mereka berupaya mengucurkan keringat lewat olahraga voli.

Berbagai kegiatan wisata permainan leluhur (witapermainur) itu merupakan realisasi program Marmayam Keta, Marhape Emmajolo yang digalakkan semua pemerintah desa di Kecamatan Tambangan untuk mengurangi kecanduan anak-anak bermain gawai.

Program inovatif dan edukatif itu mendapat apresiasi dari Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution, yang beberapa kali mengunjungi desa untuk melihat langsung beragam permainan tradisional warisan leluhur.(Red)

71 Kafilah Asal Madina Ikuti Festival Seni Nasyid dan Qasidah Tingkat Sumut

MADINA – SAHATA | Sebanyak 71 orang kafilah asal Mandailing Natal (Madina) ikut ambil bagia pada pelaksanaan fetival seni nasyid dan qasidah tingkat Provinsi Sumatera Utara (Sumut) tahun 2024.

Keberangkatan para kafilah ini menuju kota Medan langsung dilepas oleh Bupati Madina HM Jafar Sukhairi Nasution di Masjid Agung Nur Ala Nur, Desa Parbangunan, Kecamatan Panyabungan, Sabtu (5/10/2024).

Bupati Madina HM Jafar Sukhairi menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh panitia yang sudah mepersiapkan keberangkatan para kafilah ini.Sukhairi menyampaikan rasa bangga dan juga haru.

Sebab kata Sukhairi, pada pelaksanaan festival nasyid dan qasidah tahun ini banyak kafilah asal Madina yang ikut dalam perlombaan yang di gelar di Sumut ini.”Saya bangga dan terharu, inilah Madina yang mempunyai bakat yang luar biasa. Mari doakan semoga kontingen dari Madina bisa jadi juara umum,” kata Sukhairi.

Sukhairi juga mendoakan seluruh kafilah dan juga tim dalam keberangkat menuju kota Medan diberikan keselamatan dan juga kesehatan.”Selamat berlomba jaga kesehatan, semoga mampu mempersembahkan yang terbaik dan mampu mengharumkan nama Madina. Berangkat utuh begitu juga saat pulang,” sebutnya.

Sementara Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemeneg) Madina H Maranaik Hasibuan melalui Kasubag TU H. Armen menyampaikan pelaksanaan festival ini dimulai dari tanggal 6 sampai 11 Oktober 2024.

Ia juga menyampaikan bahwa pelaksaan festival nasyid tingkat Provinsi Sumut, baru tahun ini Madina mengirimkan kafilah yang paling banyak.”Dari semua cabang yang diperlombakan pada festival ini, seluruh kafilah asal Madina ikut ambil bagian,” katanya.

Armen berharap para kafilah pada saat perlombaan nanti bisa percaya diri dan mampu menampilkan yang terbaik.”Semangat dan percaya diri semoga bisa menampilkan yang terbaik,” ujarnya.(R12KI)

Gebyar HUTRI di Tambangan Dihiasi Pameran Kerajinan Tangan dan Lomba Masak Menu PMT

Madina – SAHATA | Pembukaan gebyar perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUTRI) di Kecamatan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), dihiasi pameran kerajinan tangan dan lomba masak menu PMT (Pemberian Makanan Tambahan), Minggu (11/08).

Kegiatan yang dikonsentrasikan di halaman SMP Negeri 1 Tambangan ini dibuka langsung oleh Camat Tambangan Enda Mora dengan dihadiri Sekretaris Kecamatan Bahren Daulay, Kapolsek Kotanopan Parulian Ritonga, unsur Forkopimcam, tokoh adat dan tokoh masyarakat, serta sejumlah undangan dari berbagai elemen.

Ketua Panitia Hendri Halomoan mengatakan Gebyar HUT ke-79 RI ini merupakan bentuk penghargaan dan mengenang jasa pahlawan bangsa ini. “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawan,” katanya.

Dia menjabarkan ada banyak kegiatan yang telah disusun untuk memeriahkan perayaan hari jadi bangsa ini di kecamatan yang terkenal sebagi pusat durian itu. “Ada olahraga, pentas seni, lomba vokal solo, drumband, deville, lomba masak, barzanji, tortor naposo nauli bulung, dan wisata permainan leluhur,” ujarnya.

Tujuan kegiatan ini, kata Hendri, untuk mengenang jasa pahlawan yang telah berjuang memerdekakan Indonesia, memupuk nasionalisme, menjalin persatuan dan silaturahmi, serta mengasah kemampuan anak-anak.

Sementara itu, pemangku adat dan tokoh masyarakat Sutan Oloan menerangkan rangkaian kegiatan yang disusun panitia adalah hasil musyawarah bersama. “Kami para tokoh adat dan masyarakat berharap semua kegiatan yang direncanakan berjalan dengan baik dan diberkahi Allah SWT,” ujarnya.

Dia pun berpesan agar masyarakat di kecamatan ini bersatu dalam derap langkah yang sama untuk memajukan daerah ini.

Di sisi lain, dia Sutan Oloan menyampaikan apresiasi dengan adanya program Wita Permainur (Wisata Permainan Leluhur). “Jangan dibiarkan anak-anak berjalan sendiri tanpa pengawasan, termasuk dalam pemakaian ponsel,” harapnya.

Camat Tambangan dalam arahannya menyampaikan bahwa meskipun secara administrasi dirinya pemimpin di kecamatan itu bukan berarti tidak butuh arahan dan masukan dari tokoh masyarakat.“Untuk memajukan Kecamatan Tambangan tidak bisa kami lakukan sendiri tanpa perhatian dan dukungan masyarakat, utamanya pemangku adat,” sebut Enda Mora.

Lebih lanjut, camat Tambangan menjelaskan selain acara yang biasa ditampilkan pada perayaan kemerdekaan, ada hal spesial pada tahun ini.“Pertama, lomba masak menu PMT.Ini merupakan pendidikan kepada diri sendiri dan anak-anak bahwa jajan sembarangan tidak baik untuk kesehatan,” jelasnya.

Kemudian menampilkan Wita Permainur dengan harapan menumbuhkan edukasi dan kesadaran untuk memberikan pengawasan maupun pembatasan penggunaan gawai kepada anak.“Edukasi ini diharapkan tidak hanya di Tambangan, tapi di seluruh Madina,” harapnya.

Dalam kesempatan ini, panitia memamerkan beberapa hasil karya atau kerajinan tangan masyarakat setempat. Bagi mereka yang karyanya ditampilkan mendapat uang pembinaan dari panitia.Selama sepekan ke depan beragam kegiatan akan dipentaskan dan dilombakan di kecamatan ini. (R12QI)