Labuan Bajo (SAHATA) – Memasuki masa pancaroba, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan tegas bagi warga Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk waspada menghadapi cuaca ekstrem yang dapat mengancam keselamatan. Potensi hujan petir, angin kencang, hingga puting beliung kini meningkat, menyusul peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.
“Masa pancaroba yang sedang berlangsung ini membawa perubahan cuaca signifikan. Pagi yang cerah dapat berubah menjadi hujan deras dan petir di siang hingga sore hari, bahkan disertai angin kencang yang bisa merusak,” ujar Kepala Stasiun Meteorologi Komodo, Maria Patricia Christin Seran, dalam keterangannya di Labuan Bajo, Selasa.
BMKG memperingatkan bahwa wilayah timur Manggarai Barat yang berbatasan dengan Kabupaten Manggarai sudah mulai merasakan awal musim hujan, sehingga masyarakat dan pemerintah daerah diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana, seperti banjir dan angin kencang. “Cuaca ekstrem di masa pancaroba bisa sangat berbahaya, termasuk ancaman puting beliung yang kerap muncul tiba-tiba dan bersifat merusak,” tegas Christin.
Untuk mengantisipasi dampak yang lebih besar, BMKG menyarankan warga menjaga kebersihan saluran drainase guna mengurangi risiko banjir, memangkas pohon yang rawan tumbang, dan memastikan bangunan di sekitar mereka kokoh serta sesuai standar keselamatan. “Langkah preventif ini sangat penting untuk menghadapi perubahan cuaca yang bisa terjadi seketika,” tambahnya.
Pihak BMKG juga mengimbau masyarakat untuk selalu memantau perkembangan prakiraan cuaca melalui kanal resmi BMKG agar dapat segera mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan. “Dengan kesiapsiagaan dini dan informasi yang tepat, kita dapat mengurangi risiko dan dampak dari cuaca ekstrem di Manggarai Barat selama masa pancaroba ini,” pungkas Christin.(Red)
SUMBER : ANTARANES.COM