Harga Sejumlah Komoditas Pangan Turun, Daging Ayam dan Cabai Alami Penurunan Signifikan

Jakarta – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat penurunan harga pada sejumlah komoditas pangan pokok di tingkat pedagang eceran nasional. Berdasarkan data Panel Harga Pangan Bapanas pada Selasa (10/6/2025) pukul 06.15 WIB, harga daging ayam ras dan cabai mengalami penurunan paling signifikan.

Harga daging ayam ras turun menjadi Rp33.333 per kilogram dari sebelumnya Rp35.381 per kg. Cabai rawit merah juga mengalami penurunan tajam, dari Rp52.643 menjadi Rp44.800 per kg.

Sementara itu, harga beras premium turun dari Rp15.694 menjadi Rp15.225 per kg. Beras medium juga mengalami penurunan meski tipis, dari Rp13.906 menjadi Rp13.760 per kg.

Penurunan harga juga terjadi pada sejumlah komoditas hortikultura. Bawang merah turun menjadi Rp35.700 per kg dari Rp38.313 per kg, dan bawang putih bonggol menjadi Rp35.600 per kg dari sebelumnya Rp39.995 per kg.

Cabai merah keriting turun ke Rp35.000 per kg dari Rp47.461 per kg, sementara cabai merah besar kini seharga Rp32.000 per kg, turun dari Rp48.376 per kg.

Di sektor protein hewani, daging sapi murni tercatat seharga Rp128.600 per kg, turun dari Rp134.929 per kg. Telur ayam ras juga sedikit menurun menjadi Rp29.083 per kg dari sebelumnya Rp29.117 per kg.

Untuk komoditas minyak goreng, minyak goreng kemasan mengalami penurunan menjadi Rp19.231 per liter dari Rp20.812 per liter. Minyak goreng curah turun menjadi Rp16.655 per liter, dan Minyakita menjadi Rp16.273 per liter.

Meski sebagian besar harga menurun, beberapa komoditas mengalami kenaikan. Kedelai biji kering impor naik menjadi Rp12.250 per kg dari Rp10.811 per kg. Tepung terigu curah naik menjadi Rp10.542 per kg, sedangkan tepung terigu kemasan menjadi Rp13.308 per kg.

Untuk komoditas ikan, harga ikan kembung turun dari Rp40.757 menjadi Rp32.375 per kg, dan ikan tongkol dari Rp33.800 menjadi Rp30.125 per kg. Namun, ikan bandeng naik menjadi Rp36.400 per kg dari Rp34.483 per kg.

Gula konsumsi tercatat naik tipis ke harga Rp18.538 per kg dari Rp18.436 per kg. Demikian pula garam konsumsi, yang naik menjadi Rp12.250 per kg dari sebelumnya Rp11.611 per kg.(Red)

Sumber : Antara News.

Plt. Sekda Padangsidimpuan Terima Kunjungan Produsen Tempe Super A-Zaki

Padangsidimpuan – Plt. Sekretaris Daerah Kota Padangsidimpuan, Roni Gunawan Rambe, S.STP, M.Si, menerima kunjungan produsen Tempe Super A-Zaki, Ali Sakti Hasibuan, di ruang kerjanya di Sekretariat Daerah Kota Padangsidimpuan. Kunjungan tersebut turut didampingi oleh Kepala Dinas Sosial Kota Padangsidimpuan, Zufri Nasution.

Dalam kesempatan tersebut, Ali Sakti Hasibuan menyerahkan paket Tempe Super A-Zaki sebagai oleh-oleh dari Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki. Ia menjelaskan bahwa Tempe Super A-Zaki, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Tempe Azaki, merupakan produk unggulan dari Sukabumi, Jawa Barat.

“Tempe Azaki dipasarkan sebagai tempe yang higienis dan berkualitas tinggi. Tujuan utama kami adalah untuk meningkatkan kualitas serta jangkauan produk makanan tradisional Indonesia,” jelas Ali Sakti.

Menanggapi hal tersebut, Sekda Roni Gunawan Rambe menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Wali Kota Sukabumi atas perhatian dan oleh-oleh yang diberikan. Ia menilai bahwa Tempe Azaki merupakan salah satu produk UMKM yang patut mendapat dukungan.

“Kami sangat mengapresiasi inisiatif ini. Tempe Azaki tidak hanya menjadi representasi produk unggulan daerah, tetapi juga menunjukkan potensi besar UMKM Indonesia dalam menciptakan produk berkualitas yang mampu bersaing secara nasional,” ujarnya.(Red)

Koperasi Putra Desa Wisata : Arak Bali Menuju Produk Dunia

Denpasar – Perayaan Hari Arak Bali disambut semangat oleh koperasi Arak untuk menjadikan Arak Bali sebagai produk berkualitas Internasional. Koperasi pun dilibatkan.

Bali memang terkenal Kreatif. Para produsen arak lokal, Bali, 29 Januari 2025 dirayakan sebagai Hari Arak Bali. Momentum ini disambut baik oleh Koperasi Poetra Desa Wisata yang menjadi Koperasi Produsen Arak Bali.

I Wayan Sumerta, SE, MM, Ak., Ketua Koperasi Poetra Desa Wisata yang anggotanya adalah para produsen Arak Bali mengatakan bahwa momentum Hari Arak Bali ini mengusung tema “Arak Bali for the World” dengan sub tema “Dari Lokal Menuju Global”.

Maklum, menurut data dari World Spirits Alliance (WSA), kata Wayan, industri minuman beralkohol secara global menyumbang USD 730 miliar terhadap PDB dunia dan menopang 36 juta pekerjaan.

“Ini potensi besar minuman fermentasi seperti Arak Bali. Dengan program hilirisasi Produk Pertanian, sebagai bahan baku Arak Bali. Anggota Koperasi diyakini mampu mendorong Arak Bali sebagai produk penunjang pariwisata Bali,” kata I Wayan Sumerta kepada awak media, Rabu (29/1) di Denpasar.

Maklum, kata Wayan sapaan akrabnya, pasar minuman beralkohol di Bali sangat besar. Untuk menguasai atau dominan di pasar Bali saja sudah luar biasa.

“Dari pada memperbesar produk impor, padahal keragaman rasa dan kualitas Arak Bali bisa diuji, ” ujar Wayang.

Menurutnya, Perayaan Hari Arak kali ini merupakan yang ke-tiga kalinya, dimana acara ini diselenggarakan di GWK. Selain itu juga diselenggarakan kegiatan Bali Signature Drink Edition di Level21 Mall Denpasar dengan sub tema “Memuliakan Kekayaan Budaya dan Alam Bali.”

“Kegiatan promosi ini mendapat dukungan dari pemerintah daerah (Pemda Bali). Dimana Pemda pun mengeluarkan Peraturan Gubernur Bali Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Distilasi Khas Bali,” kata Wayan,

Hal ini lanjut Wayan, merupakan langkah awal untuk memberikan perlindungan legalitas usaha Arak Bali. Kerennya, Peraturan Gubernur ini juga mengakomodasi peran dan partisipasi Koperasi.

Pasal 7 point 4, Peraturan Gubernur yang dimaksud menjelaskan fungsi Koperasi dalam mendukung petani/pengerajin Arak Bali dalam: perlindungan aspek hukum, pemasaran, pembinaan, permodalan, inovasi, dan kerjasama.

“Saya berharap pada Koperasi Arak ke depan bisa membentuk Rumah Produksi Bersama (RPB). RPB oleh Koperasi dapat diberikan Ijin Usaha Industri (IUI). Ini juga menyambut hilirisasi produk anggota Koperasi yang merupakan program Kementerian Koperasi,” tandas Wayan.

Kata dia, selain sebagai program yang mendukung hilirisasi produk rakyat. RPG Arak Bali bisa menggenjot produk dalam negeri, di tengah serbuan produk impor minuman beralkohol.

“Program hilirisasi Arak Bali ini sesuai dengan Asta Cita Program Presiden RI. Dimana ingin memperkuat UMKM dan Koperasi di Indonesia, khususnya di Bali,” pungkas Wayan. (red)