Medan – SahataNews | Menjelang peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution menyuarakan komitmen tegas untuk memerdekakan Sumut dari belenggu narkoba. Dalam rapat paripurna DPRD Sumut yang digelar di Jalan Imam Bonjol, Medan, Kamis (7/8), Bobby menegaskan bahwa peredaran narkoba telah menjadi penyakit kronis yang menggerogoti Sumut selama bertahun-tahun.
“Para pelaku terbukti terlibat peredaran narkoba akan kami eksekusi secara hukum. Tidak ada toleransi. Ini penyakit kronis yang menggerogoti Sumatera Utara. Saatnya kita bertindak tegas,” tegas Bobby di hadapan anggota dewan dan Forkopimda Sumut.
Bobby menyatakan bahwa peringatan kemerdekaan tahun ini bukan hanya seremoni, melainkan momentum revolusi moral untuk memerangi narkoba secara menyeluruh. Ia mengajak semua elemen, termasuk DPRD, TNI, Polri, dan jajaran Forkopimda, untuk bersama-sama menghancurkan sarang-sarang narkoba di provinsi ini.
“Kalau bisa, semua lokasi yang menjadi sarang narkoba kita bersihkan. Kita musnahkan. Kita tunjukkan, bahwa Sumatera Utara bisa merdeka dari narkoba,” ujarnya penuh semangat.
Bobby juga menyoroti jalur-jalur distribusi narkoba yang tersebar bukan hanya di wilayah daratan, namun juga di pelabuhan kecil dan lintasan ilegal yang menjadi celah masuk dari luar negeri, termasuk dari arah Thailand.
Data dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Sumut mencatat, dari total lebih dari 15,78 juta penduduk Sumatera Utara, sekitar 1,7 juta jiwa telah terpapar narkoba.
“Pintu-pintu kecil selama ini menjadi jalur masuk dari luar. Itu harus kita tutup rapat. Tidak boleh ada celah lagi,” kata Bobby.
Ia juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi Sumut telah melakukan koordinasi intensif dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP), serta menyepakati gerak serentak bersama seluruh aparat penegak hukum untuk menutup celah distribusi narkoba.
“Kita tidak bisa terus menjadi juara bertahan dalam hal kasus narkoba. Ini saatnya Sumut keluar dari stigma itu,” tegas Bobby. “Kami sudah sepakat dengan TNI, Polri, dan Kejaksaan. Semua pintu masuk akan kita tutup.”
Menurut Bobby, penanganan masalah narkoba tidak cukup hanya melalui pendekatan administratif atau pencegahan di atas kertas. Dibutuhkan tindakan nyata yang melibatkan semua pihak.
“Ini bukan hanya tugas satu pihak. Ini tugas kita semua. Pencegahan akan terus dilakukan, tapi harus dibarengi tindakan nyata,” pungkasnya.
Dengan semangat kolaborasi dan revolusi moral ini, Gubernur Bobby Nasution berharap Sumatera Utara bisa segera keluar dari jeratan narkotika dan menyongsong Indonesia Emas 2045 dengan generasi muda yang sehat dan produktif. (Red)
Sumber : Antara