MADINA – SAHATA | Festival Seni Budaya Mandailing resmi dibuka di Pasar Baru, Kelurahan Sipolupolu, Kecamatan Panyabungan, Mandailing Natal (Madina), pada Sabtu (26/10/2024). Dalam acara yang penuh semangat ini, Ketua Umum DPP Ikatan Keluarga Nasution (IKANAS), H. Saipullah Nasution lebih dikenal dengan sapaan Bang Ipul, memimpin doa pembukaan, menandai komitmen masyarakat terhadap pelestarian budaya lokal.

Tokoh kelahiran Gunung Baringin, Kecamatan Panyabungan Timur, yang bergelar Sutan Kumala Parhimpunan Naposo, tidak hanya memimpin doa, tetapi juga turut beraksi dengan menabuh gondang jangat dalam pertunjukan gordang sambilan. “Kegiatan ini tidak hanya merayakan seni, tetapi juga menjadi langkah penting dalam menjaga identitas budaya kita,” ujar Bang Ipul dengan semangat.

Festival ini dibuka secara resmi oleh Asisten II Setdakab Madina, Azhari Hasibuan, dan diselenggarakan oleh Nusantara Najogi dan Madina Kreatif Madina untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda yang akan jatuh pada 28 Oktober mendatang. “Semoga ini menjadi awal dari kebangkitan budaya kita. Di masa mendatang, tantangan yang dihadapi semakin banyak. Tanpa identitas dan kekuatan budaya, kita akan menjadi lemah,” ungkap Beni Nasution, Ketua Panitia Festival.

Beni menjelaskan bahwa festival ini diikuti oleh 15 grup peserta lomba gordang sambilan, 12 peserta lomba tor-tor naposo nauli bulung, 13 peserta lomba tari kreasi, dan 48 peserta lomba fashion show. “Kami berharap pemerintah daerah dapat menggelar acara semacam ini setiap tahun agar Madina memiliki jatidiri yang dibanggakan dan semakin diakui di tingkat nasional,” tambahnya.

Asisten II Setdakab Madina, Azhari Hasibuan, menekankan bahwa pelestarian budaya tidak hanya penting untuk menjaga warisan, tetapi juga sebagai kekuatan pendorong kesejahteraan masyarakat. “Saya bangga dengan adanya festival budaya ini yang diselenggarakan oleh putra-putri Madina yang peduli pada pelestarian budaya,” kata Azhari.

Ia menambahkan bahwa melestarikan budaya merupakan hal krusial untuk menjaga identitas bangsa, memperkuat persatuan, serta mempromosikan kekayaan budaya Indonesia ke kancah internasional. “Kedepannya, acara festival budaya Madina akan menjadi agenda rutin setiap tahun untuk mendorong pengembangan seni, musik, dan budaya yang inovatif serta meningkatkan sektor pariwisata daerah,” ujarnya.

“Selamat berlomba kepada semua peserta! Kepada panitia dan juri, selamat bertugas,” tutup Azhari, mengakhiri acara pembukaan dengan harapan dan semangat untuk masa depan budaya Mandailing yang lebih cerah. Festival ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk menyatukan masyarakat dan merayakan kekayaan budaya yang dimiliki oleh Mandailing Natal.(RED)