JAKARTA – SAHATA | Dalam sorotan lampu sidang yang menggema, Alfiansyah Bustami Komeng, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, mengungkapkan keinginannya untuk bertransformasi dari dunia ekonomi menuju seni dan budaya. Dalam Paripurna ke-6 Masa Sidang I 2024-2025, ia mengajukan permohonan yang mencuri perhatian: pemindahan dari Komite II yang membahas pengelolaan sumber daya alam ke Komite III yang lebih mencerminkan jiwanya.
“Saya merasa seperti ikan yang terperangkap dalam kolam pertanian! Keberadaan saya di sini lebih cocok untuk menebar benih budaya dan seni,” ungkap Komeng dengan penuh semangat, membuat seluruh ruangan penuh tawa dan tepuk tangan dari rekan-rekannya. Dalam rekaman DPD RI yang viral pada Kamis (10/10), Komeng dengan tegas menyatakan bahwa dunia pertanian bukanlah tempatnya untuk bersinar.
Ketua DPD RI, Sultan B Najamudin, merespons dengan nada humoris, “Kami butuh energi dan kreativitas Anda di Komite II, Pak Komeng! Namun, jangan khawatir, tahun depan Anda bisa bergabung dengan kami di Komite III, tempat di mana seni dan budaya berbicara!” Suasana pun semakin hangat, menunjukkan bahwa di balik politik, terdapat kehangatan dan dukungan.
“Terima kasih, pimpinan! Saya siap menghadapi tantangan ini, meskipun terkadang terasa seperti menari di panggung yang baru!” jawab Komeng, menunjukkan semangat juang yang tak surut. Komitmennya untuk belajar di Komite II mengisyaratkan keinginannya untuk menjembatani dua dunia yang berbeda—kebijakan dan seni.
Keberanian Komeng tidak hanya mencerminkan sisi kemanusiaan dari DPD RI, tetapi juga membuka ruang bagi kreativitas dan budaya untuk bersatu dalam tatanan politik. Ini adalah momen bersejarah yang menunjukkan bahwa seni dan budaya memiliki suara yang penting, bahkan di tengah dinamika politik yang kompleks.
Susunan Alat Kelengkapan DPD RI periode 2024-2029:
Komite I:
Ketua: Andy Sofyan Hasdam (Kalimantan Timur)
Waka I: Carel Simon Petrus Suebu (Papua)
Waka II: Bahar Buasan (Babel)
Waka III: Muhdi (Jawa Tengah)
Komite II:
Ketua: Badikenita Br Sitepu (Sumatera Utara)
Waka I: Angelius Wake Kako (NTT)
Waka II: A. Abd. Waris Halid (Sulawesi Selatan)
Waka III: La Ode Umar Bonte (Sulawesi Tenggara)
Komite III:
Ketua: Filep Wamafma (Papua Barat)
Waka I: Dailami Firdaus (DK Jakarta)
Waka II: Jelita Donal (Sumatera Barat)
Waka III: Erni Daryanti (Kalimantan Tengah)
Komite IV:
Ketua: Ahmad Nawardi (Jawa Timur)
Waka I: Novita Anakotta (Maluku)
Waka II: Sinta Rosma Yenti (Kalimantan Timur)
Waka III: Arif Eka Saputra (Riau)
Badan Urusan Legislasi Daerah (BULD) DPD RI:
Ketua: Stefanus BAN Liow (Sulawesi Utara)
Waka I: Marthin Billa (Kalimantan Utara)
Waka II: Abdul Hamid (Riau)
Waka III: Agita Nurfianti (Jawa Barat)
Panitia Urusan Rumah Tangga (PURT) DPD RI:
Ketua: Hasan Basri (Kalimantan Utara)
Waka I: Elisa Ermasari (Bengkulu)
Waka II: Muhammad Rifki Farabi (Nusa Tenggara Barat)
Waka III: Mamberop Y. Rumakiek (Papua Barat Daya)
Panitia Perancang Undang-Undang (PPUU) DPD RI:
Ketua: Abdul Kholik (Jawa Tengah)
Waka I: Riedno Graal Taliawo (Maluku Utara)
Waka II: Sewitri (Riau)
Waka III: Muhammad Hidayattollah (Kalimantan Selatan)
Badan Kerja Sama Parlemen DPD RI (BKSP):
Ketua: Gusti Farid Hasan Aman (Kalimantan Selatan)
Waka I: Darmansyah Husein (Bangka Belitung)
Waka II: Mirah Midadan Hamid (Nusa Tenggara Barat)
Waka III: Lis Tabuni (Papua Tengah)
Badan Akuntabilitas Publik (BAP) DPD RI:
Ketua: Abdul Hakim (Lampung)
Waka I: Yulianus Henock Sumual (Kalimantan Timur)
Waka II: Ahmad Syauqi (Daerah Istimewa Yogyakarta)
Waka III: Nelson Wenda (Papua Pegunungan)
Badan Kehormatan (BK) DPD RI:
Ketua: Ismeth Abdullah (Kepulauan Riau)
Waka 1: Evi Apita Maya (Nusa Tenggara Barat)
Waka 2: Siti Aseanti (Kalimantan Tengah)
Waka 3: Hasby Yusuf (Maluku Utara)
Dengan langkah berani dan semangat yang membara, Alfiansyah Komeng siap menerobos batas-batas politik untuk menghidupkan seni dan budaya dalam setiap kebijakan.
Kini, sorotan publik tertuju padanya, menunggu terobosan dan inovasi yang akan membawa nuansa baru ke arena legislatif!(Red)
Sumber: Kumparan.com
Komentar