Pasaman – SahataNews | Aksi luar biasa seorang bidan desa di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, menarik perhatian publik setelah videonya viral di media sosial. Di tengah kondisi akses jalan yang lumpuh total akibat robohnya Jembatan Batang Pasoman, sang bidan tetap menjalankan tugas kemanusiaan demi membantu warga yang membutuhkan pertolongan medis.

Peristiwa ini terjadi di Jorong Sinuangon, Nagari Batang Kundur, Kecamatan Dua Koto, Kabupaten Pasaman. Dalam video yang diunggah akun Instagram @kaba.pasaman dan dikutip pada Sabtu (2/8/2025), tampak seorang perempuan dengan tas medis di punggung menuruni napal curam, menapaki batu licin, lalu menyeberangi sungai berlumpur berarus deras tanpa alat keselamatan.

Bidan desa dalam video tersebut diketahui bernama Dona Lubis, seperti dikonfirmasi dalam laporan Kabar Minang dan Maklumat.id. Ia mengunggah sendiri video itu di akun Facebook-nya sebagai dokumentasi perjalanan ke rumah warga yang tengah sakit.

“Terpaksa turun melalui napal dan harus berenang melewati sungai, menuju rumah Jorong Sinuangon yang lagi sakit. Mudah-mudahan selamat pulang-pergi untuk diriku,” tulis Dona, dikutip dari unggahan tersebut.

Tidak tersedia jembatan darurat, perahu penyeberangan, maupun bantuan evakuasi dari pemerintah setempat. Akses utama menuju lokasi terputus total sejak Jembatan Batang Pasoman roboh, diduga akibat usia dan kerusakan struktural.

Seorang warga yang menyaksikan langsung perjuangan sang bidan menyebut, “Ini bukan sekadar menjalankan tugas. Ini murni soal kemanusiaan.”

Aksi penuh risiko tersebut memantik respons luas dari masyarakat. Warganet membanjiri kolom komentar dengan ucapan terima kasih, doa, dan dukungan moral. Sebagian besar mengharapkan agar bidan Dona mendapat penghargaan dari pemerintah atas dedikasinya.

Namun, di balik kekaguman itu, muncul kritik tajam terhadap lambannya respons terhadap kondisi infrastruktur di daerah pelosok. Jembatan yang runtuh itu dinilai sebagai bukti minimnya perhatian terhadap keselamatan masyarakat dan tenaga pelayanan dasar.

“Jangan tunggu viral dulu baru bertindak. Jangan tunggu korban jatuh dulu baru membangun,” tulis salah satu komentar yang dikutip dari tanggapan warganet.

Warganet juga berharap pemerintah daerah dan pusat segera menurunkan tim untuk membangun jembatan darurat atau setidaknya menyediakan sarana penyeberangan sementara agar pelayanan publik tetap berjalan aman.

Sementara itu, Dona Lubis tetap menjalankan tugasnya seperti biasa. Tanpa mengeluh, tanpa menunggu sorotan. Baginya, menyelamatkan nyawa warga adalah amanah yang harus dijalankan dengan hati.(Red)