Padangpanjang – SahataNews | Sutradara film Pangarasa Reza Ryan Saputra Syukri raih predikat cumlaude (pujian) dengan IPK 3,75 pada wisuda sarjana Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang periode pertama tahun akademik 2025-2026. Dia diwisuda bersama ratusan mahasiswa lain.

“Saya sangat bangga bisa menjadi bagian dari Institut Seni Indonesia Padangpanjang. Apalagi kampus ISI di Indonesia hanya ada empat dan program studi Televisi dan Film juga tidak banyak,” kata dia pada Rabu, 17 September 2025 atau satu hari pasca-wisuda.

Reza menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang selama ini membantu dirinya berkembang dalam hal pengetahuan tentang perfilman. “Terima kasih kepada Bu Ira Najmi selaku kaprodi Televisi dan Film ISI Padangpanjang yang selalu mengapresiasi penayangan film Pangarasa,” sebut dia.

Reza mengungkapkan penayangan film yang sempat menjadi kontroversi di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) itu terinspirasi dari dosen pembimbingnya Choiru Pradhono. “Beliau yang telah membimbing pembuatan naskah, proses shooting, hingga film siap untuk ditayangkan,” ungkap dia.

Lebih lanjut, buah hati dari pasangan Ahmad Syukri Lubis dan Lina Suriati ini mengungkapkan keberanian dirinya memublikasikan film Pangarasa merujuk pada nama mantan kepala program studi Televisi dan Filim ISI Padang Panjang itu. “Di masa kuliahnya dulu, beliau juga membawa film-filmnya roadshow keliling Pulau Jawa,” lanjut dia.

Reza menambahkan, predikat cumlaude yang diterimanya tak lepas dari bimbingan Hamzaini yang merupakan dosen pembimbing akademiknya. “Pencapaian cumlaude ini tentu berkat bimbingan beliau pula,” tegas dia.

Secara khusus, Reza berterima kasih kepada kedua orang tua yang tak berhenti berjuang demi pendidikannya. Dia pun tak lupa memuji ketangguhan keduanya mengutamakan pendidikan anak-anak mereka. “Perjuangan mereka untuk pendidikan sangat luar biasa, jalan yang cukup menanjak, sebab tiga anaknya sedang menempuh perkuliahan juga,” jelas alumnus SMAN 2 Plus Panyabungan itu.

Dia mengungkapkan, hal lain yang membuat dia merasa bangga terhadap kedua orangtuanya karena menurunkan bakat alami dalam dunia seni yang ternyata menjadi bekal dan motivasi bagi dirinya untuk memperdalam pengetahuan di ISI Padangpanjang.

Selain Reza, ada beberapa mahasiswa ISI asal Bumi Gordang Sambilan yang turut diwisuda pada Selasa, 16 September 2025. Salah satunya Mashitoh Salsabila Efendi Lubis. Sebelumnya, dia menghasilkan karya tari kreasi Sampuraga yang mendapat apresiasi tinggi dari dosen-dosennya.

Karya tersebut sempat viral dan diunggah oleh beberapa akun media sosial populer, baik itu di Instagram maupun TikTok. Namun, Mashitoh meminta postingan-postingan itu dihapus karena pemilik akun-akun tersebut tak pernah minta izin. Selain itu, tari itu ditampilkan untuk memenuhi penilaian akademik dan bersifat internal.(Rizki)