Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Hentikan Penerbangan di NTT, Tiga Maskapai Batalkan Rute Utama

DAERAH619 Dilihat

KUPANG,NTT,- Gelombang erupsi yang terus mengguncang Gunung Lewotobi Laki-Laki di Nusa Tenggara Timur (NTT) memaksa tiga maskapai besar untuk membatalkan sejumlah penerbangan dari Bandara El Tari Kupang. Keputusan dramatis ini disebabkan oleh ancaman bahaya vulkanik yang mengganggu penerbangan di wilayah tersebut, dengan awan panas dan abu vulkanik yang terus membumbung tinggi ke udara.

I Gusti Ngurah Yudi Saputra, PGS. Legal, Compliance & Stakeholder Relation Department Head PT Angkasa Pura I, mengonfirmasi bahwa maskapai Susi Air, Wings Air, dan Nam Air membatalkan penerbangan mereka demi keselamatan penumpang. “Tiga rute penerbangan hari ini dibatalkan akibat aktivitas gunung berapi yang masih terus berlangsung,” kata Yudi dalam wawancara dengan Media ANTARA di Kupang, Jumat (8/11).

Penerbangan yang dibatalkan oleh Susi Air mencakup rute SI266 menuju Rote yang dijadwalkan terbang pukul 07.30 WITA, serta SI250 menuju Sabu pada pukul 09.15 WITA. Selain itu, Wings Air juga membatalkan penerbangan IW1831 yang seharusnya berangkat pukul 07.00 WITA menuju Ende, serta IW1957 yang dijadwalkan pukul 11.25 WITA. Tidak ketinggalan, Nam Air juga memutuskan membatalkan penerbangan IN631 menuju Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat, yang seharusnya berangkat pukul 10.45 WITA.

Pembatalan penerbangan ini tidak hanya memengaruhi keberangkatan, tetapi juga berdampak pada kedatangan pesawat di Bandara El Tari Kupang, membuat penumpang yang seharusnya tiba di Kupang terpaksa menunda perjalanan mereka.

Baca juga : Erupsi Gunung Lewotobi Guncang NTT, Bandara Ditutup, Penerbangan Terganggu!

Gunung Lewotobi Laki-Laki, yang terletak di Kabupaten Lembata, masih menunjukkan aktivitas vulkanik yang sangat intens. Erupsi terakhir pada pukul 14.35 WITA menghasilkan kolom abu setinggi 8.000 meter, meskipun luncuran awan panas tidak terpantau. Boby Lamanepa, Petugas Pengamat Gunung Lewotobi Laki-Laki, mengungkapkan, “Meskipun jarak luncur awan panas tidak teramati, kolom abu yang mencapai ketinggian 8.000 meter membuat penerbangan sangat berisiko.”

Baca Juga : Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Guncang Flores Timur, Delapan Nyawa Melayang

Dengan situasi yang masih berkembang, otoritas setempat terus memantau dan mengambil langkah-langkah preventif demi keselamatan masyarakat dan perjalanan udara. Penundaan ini diharapkan bisa segera berakhir begitu kondisi aman kembali tercipta.(Red)

Komentar