Semeru Beraksi: Enam Kali Letusan dalam Sehari, Warga Diminta Siaga!

Daerah5 Dilihat

Lumajang,Jawa Timur – Gunung Semeru, sang raja gunung di Pulau Jawa dengan ketinggian 3.676 mdpl, kembali menunjukkan kegigihannya dengan serangkaian letusan dramatis yang berlangsung pada Sabtu, 2 November 2024.Dalam rentang waktu dari tengah malam hingga pukul 9.30 WIB, gunung ini mencatatkan enam kali erupsi, menarik perhatian para ahli dan masyarakat di sekitarnya.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto, menyampaikan bahwa letusan terakhir terjadi pada pukul 09.18 WIB, meski visual letusan tak berhasil diamati. “Saat laporan kami dibuat, erupsi masih berlangsung,” jelasnya, menambah ketegangan dalam situasi yang tidak menentu ini.

Tak hanya sekali, dua letusan mengejutkan terjadi berturut-turut pada pukul 08.40 dan 08.45 WIB, memicu kekhawatiran akan aktivitas vulkanik yang terus meningkat.

Letusan pertama di pagi itu tercatat pada pukul 06.17 WIB, menghasilkan kolom abu yang menjulang setinggi 900 meter di atas puncak gunung, atau setara dengan 4.576 meter di atas permukaan laut.

Kolom abu berwarna putih hingga kelabu yang tebal meluncur ke arah selatan dan barat daya, terdeteksi seismograf dengan amplitudo maksimum mencapai 22 mm dan durasi 123 detik.

Kekuatan Semeru tak bisa dianggap remeh. Letusan pertama hari itu dimulai lebih dini, pada pukul 00.20 WIB, dengan ketinggian kolom abu sekitar 400 meter.

Dalam setiap erupsi, gunung ini seolah menegaskan kembali kekuatannya yang luar biasa.

Menghadapi potensi bahaya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menegaskan status waspada dan mengeluarkan sejumlah rekomendasi penting untuk keselamatan masyarakat.

Warga dilarang melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan dalam radius delapan kilometer dari puncak. Di luar batas tersebut, mereka juga diminta menjauhi tepi sungai hingga 500 meter untuk menghindari bahaya awan panas dan aliran lahar yang bisa meluas hingga 13 kilometer dari puncak.

“Radius tiga kilometer dari kawah/puncak harus dihindari, karena risiko lontaran batu pijar yang mengancam keselamatan,” tambah Liswanto, menekankan pentingnya kewaspadaan di tengah aktivitas vulkanik yang meningkat.

Masyarakat juga diimbau untuk bersiaga terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan, khususnya di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Semeru, seperti Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.

Semeru, dengan keindahan dan kemegahannya, kini menjadi pengingat akan kekuatan alam yang harus dihormati.

Keselamatan adalah yang utama, dan setiap langkah pencegahan sangat penting untuk melindungi diri dari potensi bahaya yang mengintai. Warga diharapkan tetap tenang, waspada, dan mengikuti rekomendasi dari pihak berwenang demi keselamatan bersama.(NZM)

SUMBER : ANTARA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *