Dumai, – Untuk menjaga stabilitas pasokan beras di Provinsi Riau, Badan Urusan Logistik (Bulog) telah mendatangkan 5.200 ton beras impor dari Myanmar yang tiba di Pelabuhan Dumai, Selasa (29/10).
Beras ini langsung dibongkar dan akan segera didistribusikan ke berbagai daerah di Riau, dengan pengawasan ketat dari pihak kepolisian untuk memastikan keamanan dan kelancaran distribusi.
Kepala Kantor Wilayah Bulog Riau Kepri, Ismed Erlando, mengungkapkan bahwa pendistribusian beras ini menjadi bagian dari langkah taktis pemerintah dalam mengantisipasi potensi kenaikan harga menjelang akhir tahun. “Beras ini akan disalurkan kepada masyarakat dengan harga yang terjangkau, sesuai komitmen kami untuk menjaga stabilitas pangan di Riau. Kami juga terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian demi memastikan distribusi yang aman dan tepat sasaran,” kata Ismed di Pekanbaru.
Pengawasan proses pembongkaran dan distribusi beras dilakukan langsung oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Riau.
Kombes Pol Nasriadi, Direktur Ditreskrimsus Polda Riau, menegaskan bahwa pihaknya hadir untuk menjaga agar distribusi beras berjalan sesuai prosedur dan mencegah adanya penyimpangan, terutama menjelang Pilkada Serentak 2024. “Pengawalan ini penting agar tidak ada penyalahgunaan beras yang seharusnya dialokasikan untuk masyarakat. Kami memastikan proses berjalan sesuai standar yang ditetapkan,” jelasnya.
Sebagai bagian dari pengawasan, tim Ditreskrimsus melakukan pengecekan dokumen impor, termasuk izin impor, sertifikat mutu, dan manifes kapal.
Pengecekan fisik juga dilakukan di lokasi untuk memastikan kualitas dan kuantitas beras sesuai dengan yang tercantum di dokumen.
“Kami pastikan beras yang didatangkan ini berkualitas baik dan layak konsumsi. Pengawasan ketat ini menjadi langkah penting untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap Bulog dalam memastikan distribusi pangan yang aman,” tegas Nasriadi.
Dengan adanya dukungan dari Ditreskrimsus dan komitmen Bulog, distribusi ini diharapkan dapat menstabilkan pasokan beras di Riau dan menekan potensi lonjakan harga di tengah tingginya kebutuhan pangan jelang akhir tahun.
Kehadiran 5.200 ton beras ini membawa angin segar bagi masyarakat Riau, menandai komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas pangan dan mendukung ketahanan pangan daerah di masa-masa krusial.(Red)
SUMBER : ANTARA
Komentar